DBasia.news – Rumor pemecatan Mason Greenwood dari Manchester United tampak bukan isapan jempol belaka. Setan Merah tampak mulai bersiap memutus hubungan dengan sang wonderkid.
Manchester United telah membukukan status Greenwood dari tim utama usai yang bersangkutan diamankan pihak kepolisian. Pemain berusia 20 tahun itu diduga melakukan penganiayaan kepada sang kekasih, Harriet Robson.
Masalah ini terungkap setelah Harriet Robson mengunggah bukti-bukti penganiayaan yang dilakukan Greenwood lewat akun media sosialnya. Foto-foto wajah penuh darah dan sejumlah luka memar sudah beredar di internet.
Greenwood dengan cepat menjadi musuh nomor satu publik Inggris bahkan dunia. Penganiayaan kepada wanita apalagi dilakukan seorang publik figur memang merupakan isu yang sensitif.
Manchester United sadar masalah ini bisa merusak citra klub dan hubungan dengan sponsor. Tindakan cepat pun dilakukan untuk mengantisipasinya.
Menurut laporan Daily Mail, Manchester United kini telah menghapus semua hal yang berbau Greenwood. Itu termasuk berbagai merchandise resmi klub.
Nama Greenwood juga telah dihapus dari daftar pemain di toko online klub. Kolom pencarian dengan namanya tidak akan tersedia.
Tindakan itu dilakukan setelah sejumlah penggemar mengembalikan jersey replika dengan nama Greenwood ke megastore Old Trafford, Senin (31/1) kemarin. Ini menjadi bukti besarnya efek dari kasus tersebut.
Tak sampai di situ, kasus ini juga mendapat perhatian khusus dari sponsor-sponsor Manchester United. Bukan tidak mungkin mereka akan memutus kontrak yang sudah terjalin.
TeamViewer selaku sponsor utama Manchester United masih memantau perkembangan kasus ini sebelum mengambil keputusan. Sementara Cadbury sudah menghapus wajah Greenwood dari produk pemasarannya.
Nike dan Greenwood
Nike selaku sponsor pribadi Greenwood juga mengambil tindakan. Perusahaan Apparel asal Amerika Serikat itu menangguhkan kontrak kedua pihak untuk sementara waktu.
Langkah tersebut diyakini hanya sebuah permulaan. Nike hampir pasti langsung memutus kontrak Greenwood andai yang bersangkutan diputuskan bersalah.