DBasia.news – Manchester United mulai kembali ke jalur kemenangan terseok-seal musim. Ole Gunnar Solskjaer diangap sebagai sosok kunci di balik kebangkitan Setan Merah.
Solskjaer sempat dihujani kritik saat Manchester United takluk 1-6 dari Tottenham Hotspur pada pekan keempat Premier League 2020-2021. Kualitasnya sebagai manajer sebuah tim besar mulai dipertanyakan.
Rumor pemecatan bahkan sempat mengampiri Solskjaer. Petinggi Manchester United disebut sudah menyiapkan Mauricio Pochettino sebagai pengganti.
Solskjaer kembali dikritik setelah memboyong Edinson Cavani di hari terakhir jendela transfer musim panas. Penyerang berkebangsaan Uruguay itu dianggap sudah habis dan bisa menghambat perkembangan Anthony Martial dan Marcus Rashford.
Tak sampai di situ, Solskjaer juga banyak dikecam karena jarang memainkan Donny van de Beek. Padahal gelandang berkebangsaan Belanda itu diboyong dengan harga mahal.
Berbagai kritik itu nyatanya mampu direspons Solskjaer dengan baik. Manchester United kini sudah tak terkalahkan dalam empat laga terakhir usai kalah dari Tottenham.
Padahal lawan-lawan yang dihadapi Manchester United bukan tim sembarangan. Mereka mampu mengalahkan Paris Saint Germain (PSG) dan RB Leipzig yang berstatus finalis dan semifinalis Liga Champions musim lalu.
Dua laga kontra PSG dan Leipzig menjadi pembuktian kualitas Solskjaer sebagai seorang manajer. Ia menunjukkan kayanya variasi taktik yang dimiliki untuk memaksimalkan kekuatan Manchester United.
Pada laga kontra PSG, Solskjaer menggunakan formasi 5-3-2 yang bisa berubah menjadi 3-5-2 saat menyerang. Strategi ini terbukti sukses meredam kecepatan lini depan Les Parisiens sehingga Manchester United menang 2-1 di akhir laga.
Skema berbeda kembali diturunkan Solskjaer saat menjamu RB Leipzig di Old Trafford, tengah pekan kemarin. Ia secara mengejutkan menggunakan formasi 4-4-2 berlian dan memasang Donny van de Beek sebagai starter.
Hasilnya, Manchester United menang dengan skor telak 5-0. Padahal lawan yang dihadapinya berstatus sebagai pemuncak klasemen Bundesliga.
Meski begitu, kebangkitan Manchester United terasa belum sempurna karena penampilannya belum konsisten di Premier League. Setelah menang atas Newcastle United, Paul Pogba dan kawan-kawan hanya bermain imbang tanpa gol dengan Chelsea.
Dalam dua laga tersebut, Solskjaer juga kembali menerapkan formasi 4-2-3-1 andalannya. Skema ini nampaknya sudah sangat dipahami oleh lawan-lawan mereka di Premier League.
Menarik melihat skema apa yang akan dimainkan Solskjaer saat Manchester United menjamu Arsenal dalam lanjutan Premier League, Minggu (1/11) mendatang. Keberanian pria berkebangsaan Norwegia dalam melakukan variasi taktik diuji dalam pertandingan ini.