Manchester United Batalkan Latihan di Timur Tengah

DBasia.news –  Manchester United memutuskan untuk membatalkan rencana melakukan pelatihan di Timur Tengah. Sakah satu faktornya adalah kemanan yang menjadi pertimbangan utama sang Setan Merah.

Manchester United akan mendapatkan masa istirahat selama 16 hari pada awal Februari nanti. Setelah menghadapi Wolverhampton Wanderers pada 1 Februari, anak-anak asuh Ole Gunnar Solskjaer baru kembali tampil saat melawan Chelsea pada 17 Februari.

Awalnya, seperti juga pada dua tahun terakhir, masa istirahat itu akan diisi dengan melakukan pemusatan latihan singkat di Timur Tengah. Namun, seiring ketegangan di kawasan itu akibat konflik Iran dengan Amerika Serikat, Manchester United mengurungkan rencana tersebut.

“Ya, ada hal-hal yang membuat saya lebih cemas ketimbang sepak bola,” kata Ole Gunnar Solskjaer seperti dikutip dari BBC. “Kami sempat melirik Timur Tengah, tapi hal itu dipastikan tak terjadi. Kami akan tetap berada di Eropa.”

Pada Januari tahun lalu, Solskjaer membawa skuat Red Devils berlatih di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Sejumlah pemain juga dikirim ke sana pada November lalu saat jeda internasional. Adapun pada tahun sebelumnya, Red Devils mengadakan pemusatan latihan di Doha, Qatar.

Solskjaer menilai penting jeda 16 hari yang akan didapatkan Manchester United pada Februari nanti. Mereka tak boleh menyia-nyiakannya begitu saja.

“Jeda pada tengah musim ini akan sangat penting bagi semuanya. Kami akan melakoni lima hingga enam pertandingan sebelum jeda tersebut,” kata Solskjaer lagi. “Kami akan berada di sana, mendapatkan Vitamin D, dan bersiap untuk tiga bulan terakhir.”

Menilik opsi yang pernah dipilih Ole Gunnar Solskjaer sebelumnya, Spanyol kemungkinan jadi pilihan Manchester United. Saat melatih Molde, Solskjaer kerap membawa timnya beruji tanding di negeri itu.