DBasia.news – Laporan soal keterlibatan Manchester City dalam manipulasi transfer beberapa tahun lalu mendapat perhatian serius dari UEFA.
Aleksander Ceferin selaku Presiden UEFA siap menyelidiki kasus ini. Jika memang harus absen dari Liga Champions, tentu ini merupakan kerugian besar bagi klub milik Sheikh Mansour tersebut. Dana kompensasi dari sponsor pun terancam macet.
Menurutnya laporan yang pertama kali dikemukakan oleh Football Leaks tersebut merupakan ancaman serius. Tak menutup kemungkinan, The Citizens benar-benar terancam absen dari kompetisi Liga Champions musim depan.
Baru-baru ini, federasi tertinggi sepak bola Eropa tersebut mengadakan konferensi di Dublin, Irlandia. Ceferin mengatakan bahwa laporan yang bersumber dari peretasan email secara ilegal itu bisa jadi bahan bukti serius.
“Kami sedang mempelajari kondisi ini lebih lanjut melalui badan independen yang kami gandeng. Secepatnya akan kami informasikan soal kesimpulan dari kasus yang sangat serius ini,” kata Ceferin.
Sebelumnya, UEFA menyatakan kasus yang lama sudah ditutup bisa kembali dibuka jika ada bukti-bukti baru. Termasuk kasus Manchester City yang sempat dinyatakan selesai beberapa musim lalu.
Dokumen terbaru menyebutkan ada pergerakan dana sebesar 59,5 juta pounds masuk ke rekening klub lewat Abu Dhabi United Group. Klaimnya, dana tersebut merupakan bagian dari kerja sama sponsor yang terjalin antara kedua belah pihak.
Belakangan diketahui uang tersebut bertujuan untuk menuntaskan transfer Riyad Mahrez dari Leicester City. Pemain asal Aljazair tersebut memang dibeli Manchester City dari The Foxes dengan banderol 60 juta pounds dan jadi rekor klub.