DBasia.news – Persela Lamongan turut merasakan imbas dari kasus penganiayaan yang dilakukan Saddil Ramdani. Nama tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu sedikit tercoreng lantaran Saddil pemain mereka.
Pihak manajemen Persela tetap berpikir positif, dan tidak terbersit pemikiran untuk menurunkan sanksi secara personal. Pasalnya, kasus penganiayaan itu akan berdampak pada image klub yang menurun di mata publik sepak bola nasional.
“Belum ke situ (opsi memberi sanksi personal). Nanti, kita lihat saja bagaimana,” tutur manajer Persela Lamongan, Edy Yunan Ahmadi.
Bagi manajemen, saat ini fokus mereka adalah terus memberi support kepada Saddil Ramdani. Bentuk perhatian klub kepada pemain mudanya itu pun mencakup beberapa hal, termasuk pendampingan secara hukum.
Saddil Ramdani
Laporan korban yang mengaku dianiaya Saddil masuk dalam Delik Aduan Murni. Sehingga, masalah hukum itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan dengan mempertimbangkan kepentingan masyarakat secara umum.
Hal itu merujuk pada figur Saddil sendiri, yang sudah lekat dengan masyarakat Lamongan pecinta Persela, sekaligus salah satu wakil klub di Timnas Indonesia.
“Kami dan teman-teman di tim ini selalu memberi support kepada dia. Apalagi, dia juga aset bangsa juga (di tim nasional),” pungkasnya.