DBasia.news – Hasil super buruk diraih oleh Manchester United saat melawan Tottenham Hotspur pada hari Minggu (4/10/2020) waktu setempat.
Sempat unggul dari penalti Bruno Fernandes di menit dua, United tak berdaya membendung permainan Spurs besutan Jose Mourinho hingga tercipta enam gol dari dua gol Son Heung-min (7′ 37′), Harry Kane (30′ 79′ penalti), dan masing-masing gol Tanguy Ndombele (4′) serta Serge Aurier (51′).
Kemalangan Man United bertambah dengan kartu merah yang diterima Anthony Martial di menit 28. United hanya bisa melepaskan dua percobaan tendangan tepat sasaran dari total lima sepakan, menguasai penguasaan bola 38 persen.
Menurut catatan Squawka itu jadi kekalahan terparah yang dialami Man United dari total empat kekalahan yang terjadi pada bulan Oktober. Pertama pada Oktober 1996 kala kalah 0-5 dari Newcastle United, lalu kalah 0-5 dari Chelsea pada Oktober 1999, 1-6 dari Manchester City pada Oktober 2011, dan terakhir melawan Spurs dengan skor 1-6 pada Oktober 2020.
Bahkan pada kekalahan yang terjadi pada 2011 dan 2020 ada kesamaan dari satu pemain United yang menerima kartu merah, serta dua pemain lawan yang mencetak dua gol di satu laga.
Pada 2011 Jonny Evans menerima kartu merah dan Mario Balotelli serta Edin Dzeko mencetak dua gol masing-masing, sementara di tahun ini Martial dikartumerah dan pencetak dua golnya masing-masing dicetak Son dan Kane.
“Kekalahan itu terjadi karena kurangnya konsentrasi dan kemudian kesalahan, kesalahan lagi, kesalahan lain. Kami terdiam. Benar-benar menyakitkan,” tutur Luke Shaw kepada Sky Sports.
“Manchester United seharusnya tidak kalah dengan cara ini. Benar-benar menyakitkan, itu memalukan dan kami telah mengecewakan banyak orang. Kami telah mengecewakan diri kami sendiri dan staf yang kecewa.”
“Siapa pun yang ada di lapangan, apapun skornya, para pemain di lapangan adalah orang-orang yang harus mengambil tanggung jawab. Kami diberi taktik, tanggung jawab yang perlu dilakukan para pemain, tetapi ketika Anda berada di lapangan, manajer dapat memberikan saran, tetapi kami berada di lapangan.”
“Kami perlu bercermin, kami sama sekali jauh dari performa yang diharapkan. Mungkin beruntung kami bisa memiliki jeda internasional saat ini.”
“Ketika kami bermain dengan 10 pemain mungkin kami menyerah, tidak ada karakter itu di lapangan. Kami terlalu pendiam dan naif. Ada banyak kesalahan, kami perlu berbuat lebih banyak. Ini memalukan. Saya malu di lapangan. Kami perlu melihat diri kami sendiri dalam waktu yang lama,” pungkas Shaw.