DBasia.news – Manchester United kembali menghadapi musim paceklik gelar. Padahal, The Red Devils merupakan tim dengan pengeluaran terbanyak dalam 10 tahun terakhir.
Manchester United kembali harus mengakui masih tertinggal beberapa langkah dari Liverpool. Bertanding di Anfield, The Red Devils kalah dengan skor 4-0.
Hasil tersebut membuat Man United semakin sulit menembus empat besar. Padahal, sebelumnya tim seperti The Red Devils biasanya bersaing di papan atas untuk meraih gelar.
Menariknya, sebuah badan peneliti dan observasi sepak bola, CIES Football, menempatkan Manchester United sebagai tim dengan pengeluaran terbanyak sejak 2012. Hingga saat ini, Man United mengucurkan dana hingga 1,075 triliun euro.
Bahkan, Man United masih jauh lebih tinggi dari klub yang mendapatkan label sultan yakni Manchester City dan Paris Saint-Germain. Jika Man City menghabiskan 984 juta euro, PSG mencapai 941 juta euro.
Masalahnya, jumlah yang tinggi itu tidak sesuai dengan prestasi di lapangan. Terakhir kali Man United juara Premier League adalah pada musim 2012-2013. Ketika itu, Sir Alex Ferguson masih berada di belakang kemudi.
Kemudian, Man United hanya meraih titel kasta kedua sepak bola Inggris. Capaian terbaik Man United adalah 10 tahun terakhir adalah memenangi Liga Europa 2016-2017.
Menariknya, sang rival, Liverpool, tercatat hanya menghabiskan dana 347 juta euro. Nilai tersebut terbayarkan dengan gelar Premier League, Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub.
Memang, sejak Alex Ferguson angkat kaki, Man United mengalami sejumlah kekacauan. Satu di antaranya adalah kerap salah dalam memboyong pemain. Celakanya, pemain yang didatangkan itu menghabiskan dana selangit.
Kini, Man United pun mulai memperbaiki diri. The Red Devils akan menunjuk Ralf Rangnick sebagai konsultan klub mulai musim depan. Satu di antara tugas vitalnya adalah mencari pemain yang sesuai untuk Man United.
Harapannya, tidak akan ada lagi uang yang terbuang karena salah mendatangkan pemain. Kemudian, gelar yang lama didambakan pun akan datang.