DBAsia News

Makan Konate dan Evan Dimas Jadi Insipirasi Wonderkid Persebaya

Gelandang Persebaya Surabaya U-16, Marselino Ferdinan, menyebut dua sosok yang menjadi role model baginya sebagai gelandang.

Marselino Ferdinan mengaku mengagumi permainan Evan Dimas Darmono dan Makan Konate. Secara posisi, Marsel berbeda peran dengan Evan Dimas. Namun, pemain kelahiran 9 September 2004 itu memiliki peran yang sama dengan Konate.

Evan Dimas adalah seorang gelandang box to box. Pemain berusia 25 tahun itu piawai mengatur tempo permainan dan menjadi motor serangan tim. Peran gelandang box to box dituntut memiliki tanggung jawab ketika tim bertahan atau menyerang.

“Saya mengidolai Evan Dimas. Saya menjadikannya sebagai role model. Meski posisi kami berbeda,” aku Marsel. “Saya jadikan contoh untuk belajar banyak dari dia. Dia sosok pemain yang memiliki mobilitas tinggi, memiliki umpan-umpan terukur dan pintar mengatur ritme permainan,” tambahnya.

Gelandang lain yang menjadi idola Marsel adalah Konate. Pemain asal Mali itu merupakan penggawa Persebaya di musim 2020. Sebagai playmaker klasik, Makan Konate diberkahi dengan gaya bermain stylist dan cerdas dalam membagi bola. Marsel dan Konate bermain di posisi yang sama yaitu gelandang serang.

“Saya juga membenahi kekurangan non teknis. Saya merasa postur saya kurang berisi. Saya ingin lebih berisi tapi nggak kekar banget, mungkin seperti Konate, bisa lincah begitu . Saya selalu minta masukan harus bagaimana kalau berada situasi seperti begini, atau begitu,” tandas Marsel.

Marsel akhirnya dapat menyerap langsung ilmu dan pengalaman Konate. Pasalnya, sejak tiga bulan terakhir, Marsel mendapat pengalaman berharga karena bisa berlatih bersama beberapa pemain senior Bajol Ijo. Pemain akademi Persebaya itu tak hanya berlatih bareng Konate, namun juga dengan Patrich Wanggai dan Oktafianus Fernando, sang kakak.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?