DBasia.news – Pelatih Juventus Andrea Pirlo mengalihkan fokus timnya untuk mengamankan posisi di empat besar alias zona Liga Champions, bukan Scudetto. Itu diutarakan usai kemenangan 2-1 Il Bianconeri atas Napoli.
Dalam laga tunda Serie A di Allianz Stadium, Rabu (07/04) malam WIB, Juventus menang 2-1 melalui gol Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala yang diperkecil gol Lorenzo Insigne (penalti) di penghujung laga.
Berkat hasil itu Juventus ada di urutan tiga dengan raihan 59 poin dari 29 pertandingan. Juventus terpaut 12 poin dengan pemuncak klasemen, Inter Milan dan pertandingan tinggal menyisakan 10 pekan lagi.
Secara matematis pencapaian itu masih dapat dikejar, tetapi Pirlo sudah mengibarkan bendera putih dalam persaingan Scudetto dan meminta Juventus fokus mengamankan posisi di empat besar klasemen.
“Saya membuat banyak kesalahan, tapi saya akan membuat semuanya lagi. Ini adalah musim pertama saya, saya membutuhkan pengalaman itu untuk masa kini dan masa depan,” ucap Pirlo kepada Sky Sport Italia.
“Ini adalah musim yang lebih rumit tidak hanya untuk saya, tetapi juga untuk banyak pelatih lain. Semua orang membuat kesalahan, termasuk saya, tapi saya bisa belajar dari itu dan tidak mengulanginya lagi di masa depan.”
“Tujuan kami sekarang adalah finish empat besar karena sulit untuk mencapai puncak. Ada 10 pertandingan lagi, ini adalah musim mini yang kami harap bisa menang, dan kemudian bersiap untuk Coppa Italia,” tegas dia.
Coppa Italia jadi satu-satunya titel yang berpeluang menyelamatkan musim Juventus. Tim dari Turin akan bertanding melawan Atalanta di final Coppa Italia pada 19 Mei mendatang.
Penyesalan Andrea Pirlo
Ditunjuk menggantikan Maurizio Sarri, karier kepelatihan Andrea Pirlo baru ‘seumur jagung’ dan minimnya pengalaman itu bisa dilihat dari inkonsistensi Juventus musim ini. Pasca tersingkir dari Liga Champions, sulit pertahankan Scudetto, Juve tinggal memiliki Coppa Italia sebagai satu-satunya ajang untuk meraih trofi.
Pirlo tidak memilih di antara Serie A dan Liga Champions. Dia mengaku menyesal Juventus gagal di Liga Champions setelah disingkirkan Porto, lalu memiliki jarak yang jauh dari Inter Milan.
“Keduanya sungguh seperti ketika Anda berada di Juventus, Anda tidak memilih tujuan, Anda harus mendapatkan semuanya. Kami memiliki peluang untuk maju di Liga Champions, karena Porto berada di level kami, tetapi kami tidak bermain dengan cara yang benar,” imbuh Pirlo.
“Dalam minggu-minggu setelah itu, kami juga kalah dari Benevento dan itu membuat kami tersingkir dari perburuan Scudetto. Menonton pertandingan Liga Champions tadi malam benar-benar membuat kami marah, karena kami tahu bahwa kami bisa menjadi salah satunya,” urai dia.