DBasia.news – Di awal kariernya bersama Liverpool, Jordan Henderson sempat dinilai tumpul. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama, ada kejadian dengan Luis Suarez yang membuatnya bisa menjadi penyerang berbahaya.
Hal itu terungkap dalam obrolan mantan bek Manchester United Gary Neville dengan Jamie Carragher yang menghabiskan karier di Liverpool. Carragher membenarkan penilaian Neville mengenai Henderson tampak lembek saat baru direkrut dari Sunderland pada 2011.
“Yeah, aku bisa memahami pandangan itu,” kata Carragher seperti dikutip TeamTalk.
Carragher mengenang, ketika itu Jordan Henderson beberapa kali tampak cenderung pasrah saja ketika ditekel lawan dan itu pun membuat Liverpudlians sangsi dengan karakternya.
Salah satu sosok yang lantas bikin pembawaan Jordan Henderson tak lagi lembek adalah Luis Suarez. Carragher bilang, saat itu Henderson mengaku sulit diterima oleh pemain-pemain tertentu di ruang ganti Liverpool.
“Ia sempat ribut-ribut sedikit dengan Luis Suarez, mereka saling balas komentar dalam latihan dan aku pun bergumam, ‘nah, ini yang aku suka’,” ucapnya mengenang momen Henderson mulai berani membalas.
“Soalnya waktu itu Luis Suarez adalah pemain terbaik kami dan Luis frustrasi dengan sebuah operan atau sesuatu (dari Henderson), dan buatnya (Henderson) untuk berani membela diri saat masih 20 atau 21 tahun, memperlihatkan hal tersebut penuh makna. Dan itu mengindikasikan apa yang sudah ia alami, hingga sampai ke titik semacam, ‘aku sudah tak peduli lagi, aku siap bicara lantang ke pemain terbaik di klub kalau ia berani kepadaku’. Dan itu sudah tampak sejak awal.”
Setelah ribut-ribut Luis Suarez, Carragher juga mengenang bahwa kekuatan mental Jordan Henderson kembali diuji saat Brendan Rodgers datang sebagai manajer. Ketika itu Rodgers tampak menepikan Henderson dari tim utama dan hendak melegonya ke Fulham.
“Ia kesal dengan hal itu, tapi tak menerimanya begitu saja. Ia melakukan balasan dan di situlah karakternya tampak. Dan, menurutku, jika Anda memiliki karakter dan kepribadian seperti itu dalam diri, hal baik pada akhirnya akan datang,” ucap Carragher.
Menyusul kepergian Steven Gerrard pada Juni 2015, Jordan Henderson ditunjuk jadi kapten Liverpool. Carragher menyebut Henderson menjalaninya dengan baik; tak sungkan menegur rekan sendiri saat diperlukan, tapi juga maju duluan membela mereka di hadapan wasit.
“Ganjarannya kini adalah menjadi kapten pertama Liverpool dalam rentang 30 tahun, yang akan mengangkat trofi liga setelah sebelumnya menjadi juara Liga Champions,” ucap Carragher.
“Ketika ia baru datang ke klub, takkan ada yang percaya ia bisa melakukan hal tersebut. Tapi jangan pernah meremehkan orang dengan pembawaan seperti itu, yang ternyata memiliki karakter dan tekad untuk mengubah pandangan orang terhadapnya.”