Luis Enrique Dikenal Sebagai Pelatih Kontroversial dan Tidak Takut Melawan Arus

DBasia.news – Piala Dunia 2014 terlihat akhir dari era sepak bola Spanyol yang sudah mendominasi selama empat tahun (2008-2012). Pada periode itu timnas Spanyol mendapatkan dua trofi Piala Eropa dan satu Piala Dunia.

Spanyol berjaya karena dua klub raksasa LaLiga, Real Madrid dan Barcelona, juga tengah on fire pada kala itu. Khususnya Barcelona dengan filosofi bermain tiki taka yang menular ke timnas dari para pemain yang dipanggil.

Kendati demikian selalu ada akhir dari sebuah era dan bagi Spanyol, itu terjadi pada Piala Dunia 2014. La Furia Roja hancur lebur di fase grup dan melanjutkan kutukan juara bertahan Piala Dunia. Tidak mudah bagi Spanyol bangkit.

Semenjak saat itu Spanyol selalu memiliki status negara besar dunia dari sisi sepak bola, tetapi tidak melulu jadi unggulan juara. Kini tugas membangkitkan Spanyol diemban oleh pelatih berusia 52 tahun, Luis Enrique.

Piala Dunia 2022 akan jadi turnamen besar kedua yang diikutinya sebagai pelatih Spanyol, setelah membawa timnas ke semifinal Piala Eropa 2020. Penilik 62 caps dengan timnas Spanyol itu sedianya sudah melatih timnas sejak 2018.

Akan tapi ia mundur setahun setelahnya karena ada urusan keluarga. Saat Enrique ke Spanyol hubungannya dengan eks asistennya, Roberto Moreno, memburuk dan pada akhirnya Enrique kembali melatih Spanyol.

Moreno didepak karena dituding tidak loyal kepada Enrique dan menginginkan pekerjaan melatih Spanyol secara permanen. Di bawah Moreno Spanyol sedianya juga lolos Kualifikasi Piala Eropa 2020, memuncaki klasemen grup dan 10 laga unbeaten.

Luis Enrique Tidak Takut Melawan Arus

Pada Piala Eropa 2020 Luis Enrique mengambil keputusan kontroversial, menyertakan skuad Spanyol tanpa pemain Real Madrid di dalamnya. Itu memunculkan perdebatan apalagi di masa lalu Enrique juga pernah bermain dan melatih klub rival Madrid, Barcelona.

Enrique juga hanya memanggil 24 pemain dari maksimal 26 pemain. Pilihannya itu diperdebatkan, tetapi Enrique cukup berhasil membawa Spanyol ke semifinal Piala Eropa 2020 dan kalah di drama adu penalti lawan Italia.

Sejak saat itu Spanyol mencapai final UEFA Nations League (kalah dari Prancis) dan kembali mencapai fase semifinal Nations League. Spanyol lolos dengan aman dari Kualifikasi Piala Dunia 2022, finish di puncak klasemen dan memenangi enam dari delapan pertandingan.

Sebagai mantan pemain, Enrique pernah jadi gelandang di Madrid dan Barcelona serta berpatisipasi di tiga Piala Dunia dan satu Piala Eropa selama 11 tahun jadi pemain reguler. Enrique pensiun pada 2004, jeda dari sepak bola, sebelum mulai menangani Barcelona B (2008).

Kemudian Enrique mengasah kemampuan melatihnya di AS Roma dan Celta Vigo, sebelum kembali melatih Barcelona pada Mei 2014. Di sana ia meraih sukses besar termasuk treble winners bersejarah dan pergi pada 2017.

Spanyol sempat terkena turbulensi pelatih jelang Piala Dunia 2018. Kala itu Julen Lopetegui dipecat karena sepakat melatih Real Madrid, ia dipecat jelang turnamen dimulai dan Fernando Hierro menjadi pelatih sementara.

Spanyol ada di grup E Piala Dunia 2022 bersama dengan Kosta Rika, Jerman, dan Jepang.