DBasia.news – AS Roma tengah menikmati bulan madu di era pelatih asal Portugal Jose Mourinho. Il Giallorossi tidak terkalahkan di Serie A dan momentum itu berlanjut di UEFA Europa Conference League yang baru diadakan musim ini.
Teranyar di laga pertama penyisihan grup C Roma menang telak 5-1 atas CSKA Sofia di Stadio Olimpico. Dua gol dicetak Lorenzo Pellegrini, sementara sisa gol lainnya ditorehkan Stephan El Shaarawy, Gianluca Mancini, dan Tammy Abraham.
Kemenangan yang sudah diprediksi. Tapi satu hal pasti dari kemenangan itu adalah komitmen dan keseriusan Mourinho untuk menjuarai Conference League. “Saya ingin memenangi Conference League pertama,” tegas Mourinho.
Bukan hal yang baru lagi jika Mourinho menargetkan trofi, sebab ia selalu memiliki citra kesuksesan meraih trofi di klub-klub yang pernah dilatihnya dari Porto, Chelsea (dua periode), Inter Milan, Real Madrid, hingga Manchester United (tidak di Tottenham Hotspur).
Perolehan trofinya itu sampai memunculkan reputasi bahwa Mourinho seorang pelatih yang ‘disewa’ untuk memberikan trofi, tak peduli meski kariernya berjalan singkat di satu klub. Tapi di Roma Mourinho menunjukkan ‘wajah’ berbeda.
“Ini perasaan yang sudah ada sejak Mourinho tiba yang belum pernah saya rasakan sebelumnya di klub ini. Kami harus terus seperti ini dan terus berkembang jika kami ingin memenangkan sesuatu,” tutur Lorenzo Pellegrini.
“Anda bisa merasakan sesuatu yang istimewa di sekitar tempat itu dan, secara pribadi, saya belum pernah merasakan itu sebelumnya di Roma.”
Pellegrini merupakan salah satu pemain andalan Mourinho di Roma sejak ia mulai melatih klub. Sampai-sampai Mourinho berkata jika ada tiga Pellegrini maka saya akan memainkannya.
Akan tapi Mourinho tidak hanya mengandalkan Pellegrini. Tammy Abraham yang datang dari Chelsea juga bangkit di bawah arahannya, begitu juga Henrikh Mkhitaryan yang sempat bermasalah dengannya di Man United.
Enam laga telah dimainkan Mourinho di seluruh kompetisi untuk Roma dan ia masih menjaga rekor 100 persen, sementara di Serie A Roma menyapu bersih tiga laga dengan kemenangan (mencetak sembilan gol dan kebobolan dua gol).
Impian trofi sudah ada di benak fans, tetapi Mourinho tak mau gegabah berpikir ke sana karena musim masih panjang.
“Lima kemenangan bukan 50 dan tiga kemenangan di Serie A bukan 30 kemenangan. Para penggemar senang, tentu saja, tetapi mereka juga harus mengambil perspektif dan tetap berkepala dingin (berpikir tenang),” papar Mourinho.
Biarkan waktu yang akan memperlihatkan bagaimana musim 2021-2022 untuk Roma di musim debut Mourinho. Sejauh ini catatannya di enam laga pertama bersama Roma berjalan dengan baik.
Berikut enam laga pertama Mourinho di klub-klub lainnya:
Benfica: dua kemenangan, tiga hasil imbang, satu kekalahan
Leiria: tiga kemenangan, tiga hasil imbang
Porto: empat kemenangan, dua kekalahan
Chelsea (periode satu): lima kemenangan, satu hasil imbang
Inter: lima kemenangan, satu hasil imbang
Real Madrid: empat kemenangan, dua hasil imbang
Chelsea (periode dua): dua kemenangan, satu hasil imbang, tiga kekalahan
Man United: empat kemenangan, dua kekalahan
Tottenham: empat hasil imbang, dua kekalahan
Roma: enam kemenangan