DBasia.news – Berjalannya Premier League pada musim ini cukup mengagetkan untuk disimak. The Red Devils bangkit dari keterpurukannya saat era Erik ten Hag dan Chelsea serta Liverpool menjadi anomali.
Keduanya cukup ‘akrab’ di papan tengah klasemen di mana Chelsea saat ini berada di urutan sembilan klasemen, dengan 31 poin dari 22 laga dan Liverpool di peringkat 10 dengan 29 poin dari 20 laga. Kedua klub itu punya masalahnya masing-masing.
Chelsea dengan perombakan besar di era Todd Boehly dan revolusi di bawah arahan Graham Potter, pengganti Thomas Tuchel. Dibanding Chelsea, situasi yang dialami Liverpool lebih mengejutkan karena klub masih dilatih Jurgen Klopp.
Terlebih Liverpool musim lalu bertarung untuk merebutkan empat trofi sekaligus (pada akhirnya mendapatkan dua). Liverpool juga aktif di bursa transfer dengan mendatangkan pemain seperti Darwin Nunez dan Cody Gakpo.
Tak ayal, kesulitan Liverpoolmusim ini jadi pertanyaan dengan berbagai faktor muncul, seperti skuad yang menua, krisis pemain karena badai cedera, hingga menurunnya kepercayaan diri. Jurgen Klopp tak bersembunyi karenanya.
Dengan tegas Klopp membenarkan apabila Liverpool dalam krisis saat ini. Klopp bertanggung jawab atas kondisi tersebut dan melindungi timnya agar publik mengkritiknya, bukan Liverpool atau anak-anak asuhnya.
“Tentu saja, kami tidak bersembunyi dari itu. Anda harus keluar dari situ dan itulah yang kami lakukan. Anda bisa mengkritik segala sesuatu dengan benar, tapi jangan memilih orang yang salah, itu tidak masuk akal,” tegas Klopp.
“Saya bertanggung jawab atas semua ini, jika Anda ingin mengkritik, kritiklah saya. Begitulah adanya dan saya tidak masalah dengan itu.”
Klopp tidak tahu dekadensi performa timnya terjadi karena lelah mental dan fisik setelah berjuang habis-habisan musim lalu, menurutnya hanya satu hal yang bisa dilakukan Liverpool saat ini: bertarung untuk keluar dari keterpurukan.
“Saya tidak tahu 100 persen (seberapa banyak musim lalu memengaruhi fisik dan mental para pemain) tetapi kami tahu itu berpengaruh tetapi sekali lagi dari sudut pandang kami jika Anda menderita sesuatu, Anda dapat terus menderita atau Anda dapat berjuang keluar dari dia,” urai Klopp.