DBasia.news – Penyerang sayap asal Jepang, Takumi Minamino, kian dekat bergabung dengan Liverpool dari RB Salzburg.
Dikutip dari Mirror, Sabtu (14/12/2019) Liverpool hanya akan mengeluarkan dana sebesar 7,25 juta poundsterling demi menggaet striker yang telah mencetak 5 gol di Liga Austria pada musim ini.
Dari segi permainan, Minamino memang cukup layak untuk berkarier di level Liga Inggris. Di Salzburg, perannya sangat sentral bagi skema penyerangan. Ia menjadi pusat penyerangan tim Salzburg yang diawali dari umpan bek tengah. Seperti yang ditunjukkan saat melawan Liverpool di Anfield pada 3 November lalu.
Skema yang digunakan pelatih Salzburg, Jesse Marsch yakni 4-4-2 atau bisa bertransformasi menjadi 4-1-2-1-2 saat bertanding membuat Minamino mampu menjadi seorang attacking midfielder. Menariknya, eks pemain Cerezo Osaka ini memiliki kemampuan bermain melebar memanfaakan lebar lapangan.
Yang juga jadi kelebihan dari seorang Minamino adalah kemampuannya mengirim umpan meski berada di posisi sempit. Kemampuan ini yang membuat Erling Haaland jadi bomber mematikan di depan gawang lawan.
Dikutip dari data transfermarkt, dari 14 laga yang ia lakoni bersama RB Salzburg. Minamino mengoleksi 6 assist di Liga Austria, 3 di Liga Champions, dan 2 di Piala Austria. Catatan yang membuatnya memang cukup layak berseragam Liverpool di tengah musim ini.
Namun pertanyaannya apakah secata mental, Minamino cukup layak bersaing di level Liga Inggris? Apakah mungkin ia justru tersandung seperti yang pernah dirasakan oleh pemain Jepang pertama di Liga Inggris, Junichi Inamoto?
Karier buruk Junichi Inamoto
Pada awal era millennium, publik sepak bola Inggris sempat dibuat kaget dengan keputusan Arsenal memboyong pemain asal Jepang Junichi Inamoto dari klub Gamba Osaka. Ketertarikan Arsenal pada Inamoto didasari kemampuannya mencetak dua gol untuk Jepang di Piala Dunia 2002.
Sejumlah pihak melihat keputusan Arsenal saat itu terlalu terburu-buru. Meski Inamoto memang tunjukkan kelas saat membela Jepang di Piala Dunia 2002, namun di sektor tengah tim Meriam London banyak dihuni gelandang berkualitas.
Di sana ada Edu, Ray Parlour, Freddie Ljungberg, hingga Giovanni van Bronckhorst. Meski hanya berstatus pinjaman di Arsenal, nyatanya karier Inamoto tak cemerlang di Stadion Highbury. Satu musim di Arsenal, Inamoto hanya bermain sebanyak 4 kali itu pun sebagai pemain pengganti.
Akhir musim 2001/02, Arsenal melepasnya. Ia pun bergabung ke Fulham juga dengan status pemain pinjaman. Di klub ini, Inamoto menunjukkan peningkatan. Dua musim di Fulham, ia mencetak 4 gol dari 41 caps. Sempat dipermanenkan oleh West Bromwich Albion, Inamoto mengakhiri kariernya di Liga Inggris bersama Cardiff pada 2004/05 dengan status pemain pinjaman.