DBAsia News

Liverpool Dibantai Napoli

DBasia.news – Tak konsistennya Liverpool pada awal musim Premier League 2022-2023 yang sebenarnya sudah jadi pertanda atas kurangnya kedalaman skuad tim, karena banyak pemain yang cedera, tapi itu tak jadi alasan ketika melawan Napoli di Liga Champions.

The Reds berada di grup A bersama Napoli, Ajax Amsterdam, dan Rangers. Menilik persaingan di grup ini, Liverpool unggulan lolos bersama dengan Napoli atau Ajax. Tak ayal pertemuan Liverpool dan Napoli di laga pertama cukup menarik.

Laga berlangsung di San Paolo, Kamis (08/09) dini hari WIB, di luar dugaan Liverpool kalah 1-4 melawan tuan rumah melalui dua gol Piotr Zielinski (5′ penalti, 47′), Andre-Frank Zambo Anguissa (31′), dan Giovanni Simeone (44′) yang diperkecil gol Luis Diaz (49′).

Efisiensi bermain jadi kekuatan Napoli dengan hanya 38 persen penguasaan bola, tetapi dapat melepaskan 18 tendangan (sembilan tepat sasaran). Kekalahan Liverpool tak terhindarkan, tapi yang lebih mengejutkan lagi adalah empat gol yang bersarang ke gawang mereka.

Pasalnya meski tak ada lagi Sadio Mane di Liverpool, praktis pemain-pemain andalan yang dalam beberapa musim terakhir memenangi titel Liga Champions, Premier League, dan kompetitif masih ada di sana.

Semisal: Mohamed Salah, Virgil van Dijk, Trent Alexander-Arnold, Roberto Firmino, dan Andy Robertson. Hasil itu pun membuat khawatir fans Liverpool tidak terkecuali legenda klub dan kini jadi pandit sepak bola, Jamie Carragher.

Kekhawatirannya adalah apakah situasi ini terus berlanjut di Liverpool, atau era Jurgen Klopp yang telah berakhir, pasalnya kini ia memasuki tahun ketujuh melatih Liverpool dan pada periode itu juga, Klopp mengakhiri pekerjaannya di Borussia Dortmund.

“Masalahnya bukan pertandingan itu, lupakan pertandingan tersebut,” kata Carragher kepada CBS Sports. “Bagi saya kekhawatiran besar adalah jika ini adalah sesuatu yang akan terus berlanjut sepanjang musim.”

“Apakah ini akhir dari siklus? Apakah Liverpool secara besar-besaran salah paham tentang ide transfer di musim panas? Karena tim ini terlihat sangat jauh dan telah bermain penuh selama lima atau enam tahun di bawah Jurgen Klopp.”

“Saya tidak akan mengkritik sikap mereka karena apa yang telah dilakukan tim ini di Eropa dan Premier League, mentalitasnya fantastis.”

“Tetapi apakah ini penurunan besar secara fisik karena cara mereka bermain selama lima atau enam tahun terakhir.”

“Seberapa intens mereka, bisakah tim ini mendapatkannya kembali? Itu yang membuat saya khawatir, seperti apa masa depan tim ini. Performanya lebih dari hasil,” urai Carragher.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?