DBAsia News

Lima Fakta Menarik Tiga Laga Awal LaLiga

LaLiga

DBasia.news – La Liga 2018-19 memang baru berlangsung sebanyak tiga jornada. Barcelona dan Real Madrid pun masih jadi kekuatan utama yang mendominasi kompetisi di divisi teratas sepak bola Spanyol itu. Kedua tim sama-sama menyapu tiga bersih laga awal La Liga dengan kemenangan.

Ketika Barcelona dan Madrid tengah seru-serunya bersaing untuk jadi yang terbaik, liga-liga top di Eropa semua memasuki masa rehat sementara karena adanya jeda internasional. Kini, semua klub di Eropa yang pemainnya dipanggil timnas hanya bisa berharap: tidak ada virus FIFA alias cedera pemain saat kembali ke klub.

Meski baru berlangsung tiga laga, La Liga 2018-19 tetap menghadirkan cerita unik dalam bentuk fakta-fakta menarik yang – mungkin – belum Anda ketahui. Dilansir dari AS (05/9), setidaknya ada lima fakta menarik dari tiga laga La Liga 2018-19. Apa saja?

  1. Anti-Klimaks Penampilan Atletico Madrid

Usai menjuarai Piala Super Eropa melawan Madrid dengan skor telak 4-2, publik menduga Atletico Madrid akan jadi kekuatan utama yang menganggu hegemoni Barcelona-Madrid musim ini. Nyatanya, dalam tiga laga awal La Liga performa mereka inkonsisten: imbang 1-1 dengan Valencia, menang 1-0 kontra Rayo Vallecano, dan kalah 0-2 dari Celta Vigo.

Kekalahan dari Vigo bertambah parah dengan adanya satu kartu merah dan statistik, Atletico tidak sekalipun mencatatkan satu percobaan tendangan tepat sasaran. Ini baru kali pertama dialami mereka di laga La Liga dalam waktu 1778 hari. Sementara kartu merah diterima Stefan Savic di menit 70. Jelas ini jadi pekerjaan rumah untuk Diego Simeone.

  1. Ketajaman Karim Benzema

Striker berusia 30 tahun merasakan berkah dari kepergian Cristiano Ronaldo ke Juventus. Karim Benzema tak perlu lagi jadi ‘pelayan’ bagi Ronaldo dan kini bisa lebih bebas menunjukkan ketajamannya mencetak gol di gawang lawan. Tiga laga dimainkannya di La Liga dengan Madrid, empat gol telah diciptakan Benzema.

Dua gol terakhir diciptakannya ke gawang Leganes kala Madrid menang 4-1 di Santiago Bernabeu. Kepastian itu memastikan, bahwa Benzema telah mencetak gol ke-33 tim yang sudah dihadapinya di La Liga. Total, Benzema mencetak 131 gol ke-33 lawannya itu selama sembilan tahun membela Madrid.

  1. Sentuhan Julen Lopetegui

Dalam kurun waktu singkat dilatih Julen Lopetegui, yang datang menggantikan Zinedine Zidane, Madrid sudah dapat mengaplikasikan permainan yang diinginkannya. Selain lebih kolektif, Madrid seolah mengikuti gaya tiki-taka Barcelona di era Pep Guardiola: banyak memainkan operan pendek, dinamika pergerakan bagus, penguasaan bola, dan bermain ofensif.

Dominasi itu sudah terlihat melawan Leganes dengan penguasaan bola 78 berbanding 22 persen Leganes. Total melepaskan 17 tendangan berbanding delapan dan yang paling mencolok adalah 870 operan Madrid (dua kali lipat dari 252 operan Leganes). Catatan ini merupakan yang terbanyak dari Madrid sejak La Liga 2005-06.

  1. 151 Assists Lionel Messi

Dua assists diciptakan Lionel Messi kala Barcelona melumat SD Huesca dengan skor mencolok 8-2. Lagi dan lagi, La Pulga mencatatkan rekor baru di musim baru La Liga dengan torehan 151 assists dan menjadikannya pemain pertama yang melakukannya sejak digulirkannya La Liga selama seabad atau 89 tahun yang lalu.

  1. Joaquin Sanchez, Pemain Ikonik La Liga

Derbi Sevilla tidak kalah seru dari El Clasico (Barcelona kontra Real Madrid) atau Derbi Madrid antara Madrid dengan Atletico. Pertemuan Sevilla dan Real Betis kini menjadi seru karena Betis menaikkan level mereka di bawah asuhan Quique Setien.

Pada pertemuan terakhir di pekan tiga La Liga, Betis menang 1-0 atas Sevilla di Benito Villamarin melalui gol tunggal Joaquin Sanchez. Nama yang tidak asing lagi. Joaquin menjadi pemain tertua yang mencetak gol di Derbi Sevilla abad ini pada usia 37 tahun dan 43 hari.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?