DBasia.news – Manchester City memang belum bisa berbicara banyak di Liga Champions. Pep Guardiola tak menganggap jika kesuksesan City semata diukur dari kompetisi itu.
Sejak ditukangi Guardiola pada musim panas 2016, Man City mentok di babak delapan besar yang dicapai dalam dua musim terakhir. Pada 2017/18, The Citizens disingkirkan Liverpool dengan agregat 5-1, lalu didepak Tottenham Hotspur usai kalah produktivitas gol tandang dalam agregat 4-4.
Hasil mengecewakan City itu berbanding terbalik dengan laju di kompetisi domestik. Dalam periode yang sama, City berhasil menggondol total tujuh trofi, termasuk dua titel Liga Inggris, dan Piala Liga serta satu Piala FA.
Tidak dipungkiri bahwa Manchester City menginginkan sukses yang lebih besar setelah menjadi salah satu kekuatan utama di sepakbola Inggris. Itulah sebabnya Guardiola digaet mengingat sukses besarnya bersama Barcelona.
Guardiola mengira tidak seharusnya musim City diukur hanya dengan kesuksesan memenangi Liga Champions. Namun, seandainya Man City memutuskan untuk memecatnya karena kegagalan memenangi ‘Si Kuping Besar’, Guardiola siap menerimanya.
“Kita memberikan sebuah pesan yang buruk, sangat buruk untuk sebuah generasi baru, kepada anak-anak kita, untuk semata hanya menghitung kemenangan, trofi-trofi,” sahut Guardiola kepada Football Daily. “Anda bilang bahwa musim akan menjadi sebuah bencana, tapi kalau kami memenangi Liga Champions maka musim akan sensasional. Mengapa?” tanya manajer City itu.
-
Sergio Aguero Bicara Persaingan Man City Dan Liverpool Musim Ini
-
Conte Bongkar Rahasia Tumbangkan Manchester City
-
Manchester City Menang di Menit-menit Akhir, Pep Guardiola: Kok Tumben
-
Usai Man City Susah Payah Taklukkan Arsenal, Ini Kata Pep Guardiola
-
Manchester City Tawarkan Barter Jika Barcelona Ingin Ferran Torres