Liga 2 2018: Perjuangan Tak Kenal Lelah PSIM Jogja Bikin Motivasi Meninggi

Winger PSIM Jogja, Hendri Satriadi saat berusaha melewati hadangan penggawa Martapura FC. (BolaSkor.com/Al Khairan Ramadhan)

DBasia.news – Memulai kompetisi dengan minus sembilan poin bukanlah pekerjaan yang mudah. Tidak hanya berpikir soal kekuatan lawan, faktor psikologis saat berperan kuat untuk meraih kemenangan dalam sebuah pertandingan.

PSIM Jogja telah membuktikan bahwa mental bertanding mereka sangat kuat. Hanya dalam enam pertandingan, Laskar Mataram sudah melunasi minus sembilan poin. Bahkan skuat besutan Bona Simanjuntak kini mengoleksi dua poin dan lepas dari juru kunci.

Masih ada 16 pertandingan yang bisa dilakukan dengan cara-cara luar biasa lagi. Kini, PSIM bukan saja berkesempatan lolos dari zona degradasi. Tak menutup kemungkinan peluang lolos 8 besar juga terbuka, meski kemungkinannya kecil.

Pelatih PSIM Jogja, Bona Simanjuntak mengatakan keberhasilan lepas dari minus sembilan poin menjadi semangat tersendiri buat tim. Ia mengakui pendekatan pada pemain terus dilakukan agar pemain tak terbebani sanksi pengurangan sembilan poin yang dijatuhkan FIFA tersebut.

“Tentu beban kami, utamanya pemain sudah sedikit berkurang. Kompetisi masih panjang dan kerja kami tidak hanya sampai di sini,” terang Bona Simanjuntak, Rabu (4/7).

“Kami akan terus melakukan yang terbaik dan berharap dukungan terus diberikan suporter. Tanpa mereka, kami tidak akan sampai seperti ini,” tuturnya.

Garansi pun diberikan suporter PSIM, Brajamusti. Mereka sangat berterima kasih atas perjuangan pemain untuk terus melawan ketidakmungkinan. Wasekjen Brajamusti, Rendra Suyanto memastikan suporter akan terus mengawal kemanapun PSIM tanding.

“Setiap suporter pasti ingin timnya meraih kemenangan, termasuk juga kami. Mengawali kompetisi dengan minus sembilan poin sangat berat dan perjuangan manajemen serta semua pihak luar biasa,” ucapnya.

Setelah ini PSIM Jogja akan menghadapi Semeru FC Lumajang, Senin (9/7). Kemenangan saat away terakhir di Gresik diharapkan bisa terulang lagi di Lumajang. (Laporan Kontributor Al Khairan Ramadhan)