DBasia.news – Liestiadi menggantikan posisi Aji Santoso yang mundur sebagai pelatih PSIM Jogja, Rabu (9/10).
Pelatih berusia 50 tahun itu diperkenalkan kepada awak media di Ayola Tasneem Convention Hotel, Yogyakarta, Kamis (10/10). Selain Liestiadi, manajemen juga membawa pulang Erwan Hendarwanto sebagai asisten pelatih.
“Setelah berdiskusi, kita putuskan menunjuk Liestiadi sebagai head coach PSIM. Beliau tahu persis segala risiko kelebihan dan kekurangan tim ini,” kata CEO PT PSIM Jaya, Bambang Susanto.
Tugas berat lantas menunggu pelatih berlisensi Pro AFC. Betapa tidak, dihadapkan sisa dua laga krusial melawan Persatu Tuban dan Persis Solo yang menentukan langkah menembus babak 8 besar.
Mengoleksi 24 angka dari 18 pertandingan, peluang Laskar Mataram untuk menembus babak 8 besar sangatlah berat. Belum lagi masih ada ancaman degradasi jika kalah di dua laga itu.
“Kita berharap, kedatangan beliau berdua bisa menyatukan chemistry. Sejauh ini, beliau berdua cocok sekali. Semoga bisa membawa tim ini bangkit,” ucap dia.
Sementara itu, Liestiadi mengaku tak mematok target tinggi saat menerima pinangan PSIM. Dirinya fokus membawa tim kebanggaan masyarakat Kota Gudeg lolos dari jeratan degradasi.
“Saya lihat, jarak nilai tim paling bawah hanya terpaut empat poin. Sementara jarak dengan tim yang di atas terpaut cukup jauh. Saya bicara terus terang, target utama saya pegang PSIM yaitu menghindari degradasi dulu,” ujar mantan pelatih PSM Makassar tersebut.
Liestadi meyakini proses adaptasi tak akan menemui kendala berarti. Sebab, ia telah mengenal dekat beberapa penggawa PSIM yang 90 persen dirinya kenal.
“Saya sudah mempelajari permainan PSIM saat melawan Martapura FC. Sebagian besar saya sudah mengenal sebagian besar pemain,” tegasnya.