DBasia.news – Kiper asal Jerman berusia 26 tahun, Bernd Leno, akhirnya memainkan debutnya dengan Arsenal.
Hal itu terjadi kala The Gunners menjamu tim asal Ukrania, Vorskla Poltava di ajang Liga Europa. The Gunners menang 4-2 melalui dua gol yang dicetak Pierre-Emerick Aubameyang, Danny Welbeck, dan Mesut Ozil.
Pasca laga berakhir, Leno merasakan kenyamanan bermain dalam filosofi sepak bola yang coba diterapkan Unai Emery di Arsenal: membangun serangan dari belakang dan mengharuskan kiper terlibat dalam prosesnya.
“Segalanya perlahan mulai membaik. Permainan yang diinginkan pelatih adalah gaya saya. Saya pikir saya telah melakukan pekerjaan hebat dengan operan bola. Tentu saja kebobolan dua gol mengecewakan, namun mereka (Vorskla) mencetak gol hebat. Mungkin saya masih butuh sedikit waktu (beradaptasi),” ucap Leno kepada Standard Sport.
“Bermain dengan cara tersebut sedikit mengambil risiko karena kami tidak ingin cepat-cepat menendang bola ke depan. Kami ingin bermain (ofensif) karena kami punya pemain-pemain yang dapat membangun serangan dari belakang, untuk memiliki lebih banyak ruang di jarak 18 meter dari area penalti lawan,” sambungnya.
Petr Cech
Dari segi gaya bermain Leno memang menyukai filosofi sepak bola Emery. Tapi, ia mengaku mulai frustrasi karena lebih sering duduk di bangku cadangan semenjak datang ke Arsenal. Emery masih menjadikannya kiper kedua setelah Petr Cech, yang dimainkan di lima laga awal Premier League.
Situasi tersebut tidak pernah dialaminya selama tujuh tahun membela Bayer Leverkusen. Leno pun berikrar janji akan berlatih lebih keras untuk dapat merebut posisi kiper nomor satu Arsenal dari Cech.
“Saya datang ke klub untuk memainkan setiap laganya. Tapi saya pikir pindah ke klub yang lebih besar, ke negara lain, mungkin butuh waktu sedikit (beradaptasi). Ini sedikit membuat saya frustrasi, tapi saya tetap tenang dan bekerja sangat keras setiap harinya untuk berkembang,” tambah Leno.
“Pelatih selalu menentukan susunan pemain berdasarkan performa. Saya pikir hal tersebut bisa berubah, tidak setiap pekannya, namun akan sering berubah. Saya datang ke Premier League. Saya pikir ini (liga) yang terbaik. Bundesliga bagus, tapi Premier League lebih baik. Jadi, saya menantikan bermain kapan pun di Premier League,” tukasnya.