DBasia.news – Kompetisi Bundesliga akhirnya melanjutkan kompetisi di tengah pandemi corona. Hal tersebut membuat banyak pujian karena menjadi liga elite Eropa yang bisa melanjutkan pertandingan di tengah adanya pandemi itu. Namun, bergulirnya kembali kompetisi bergengsi di Jerman tersebut memiliki dampak negatif.
Dampak negatif yang dimaksud adalah terkait kondisi pemain. Bundesliga dianggap terlalu terburu-buru menggulirkan kompetisi tanpa melihat kesiapan fisik pemain.
Alhasil, delapan pemain tumbang karena cedera pada pelaksanaan hari pertama Bundesliga berlanjut, Sabtu (16/5). Beberapa nama yang menjadi korban yaitu Thorgan Hazard (Borussia Dortmund), Jean-Clair Todibo (FC Schalke 04), Sebastian Rudy (Hoffenheim), dan Marcus Thuram (Borussia Monchengladbach).
Hal ini akhirnya menuai kritik dari sejumlah pihak. Salah satu yang paling vokal adalah pemilik Udinese, Giampaolo Pozzo.
“Mereka (Bundesliga) memulai kompetisi dengan cara yang buruk, meski mereka mampu mempublikasikan dan memasarkannya dengan baik,” kata Pozzo kepada Radio Sportiva.
“Ini (banyaknya kasus cedera) bukti bahwa jika tidak mempersiapkan dengan benar, Anda harus membayar harganya.”
Klub-klub Bundesliga sudah memulai latihan kembali pada pekan pertama bulan April. Itu artinya mereka hanya punya waktu lima pekan mengembalikan kondisi fisik para pemain dengan program latihan yang harus mengikuti protokol kesehatan.
Maka dari itu, Pozzo memperingatkan Serie A untuk tak tergesa-gesa melanjutkan kompetisi. Mereka harus mempertimbangkan kondisi pemain.
“Jika liga berlangsung selama dua laga per pekan, kita mungkin harus menempelkan bantalan di tubuh para pemain hingga akhir musim, agar mereka terhindar dari benturan,” tegasnya.