Langkah Aneh Manchester United yang Hancurkan Rencana Erik ten Hag

DBasia.news – Mantan pelatih Ajax dan timnas Belanda, Marco van Basten, mengecam petinggi Manchester United karena menjadwalkan tur pramusim yang terlalu memberatkan, dan merasa agenda tersebut sangat mengganggu rencana Erik ten Hag.

The Red Devils mengawali Liga Primer Inggris di bawah sang manajer baru dengan memilukan, kalah dua kali beruntun di tangan Brighton dan Brentford sehingga terjembab sampai dasar klasemen, sesuatu yang belum pernah terjadi sejak 30 tahun lalu.

MU Kebobolan empat kali dalam 35 menit pertama di laga versus Brentford, dan Ten Hag menjadi manajer pertama sejak John Chapman pada 1921 yang kalah di dua laga perdana menangani Setan Merah.

Ada berbagai faktor yang berperan dalam buruknya start Man United, entah itu cedera maupun minimnya pemain baru.

Tapi legenda Belanda Van Basten merasa faktor utamanya adalah agenda pramusim yang memaksa pemain keliling dunia.

“Yang menurut saya aneh adalah setiap tahun, ketika bersiap, mereka [Manchester United] menjadwalkan tur keliling dunia,” kata Van Basten kepada Ziggo Sport.

“Itu membunuh tim, konyol, dan idiot. Mereka harus berhenti melakukannya. Secara fisik itu sangat buruk dan bikin patah hati.”

“Mereka melakukan segala cara untuk mendapatkan uang, tapi itu tak masuk akal.”

Manchester United menghabiskan dua setengah pekan untuk berkeliling Thailand dan Australia sepanjang agenda pramusim dan tampil impresif di empat laga mereka, apalagi ketika menghantam Liverpool 4-0.

Namun, Christian Eriksen dan Lisandro Martinez dibeli sepekan setelah tur pramusim tersebut dimulai sehingga baru bisa bergabung dengan rekan-rekan satu tim barunya ketika mereka kembali dari Australia.

Setelah dari sana, United lalu terbang ke Norwegia untuk menghadapi Atletico Madrid dan, tepat keesokan harinya, sudah kembali ke Old Trafford untuk menjamu Rayo Vallecano.

Ketika Louis van Gaal masih menukangi Man United, dia juga mengeluhkan betapa berat dan padatnya jadwal pramusim mereka. Van Gaal pun berjuang keras agar bisa mengurangi waktu bepergian skuadnya.

“Kami harus bersiap untuk musim baru dan ketika Anda harus menghadiri aktivitas komersial dalam jarak yang mengerikan, harus bolak-balik terbang dan terkena jet lag, situasi ini tidak positif untuk persiapan yang baik,” katanya di musim panas pertamanya di United 2014 lalu.

Beberapa waktu sebelum dipecat pada 2016, pelatih asal Belanda itu juga mengeluhkan jadwal tur ke Tiongkok di musim panas tahun tersebut – meski pada akhirnya bukan dia yang memimpin United, karena sudah diganti Jose Mourinho.

“Saya tahu klub seperti Manchester United harus melakukan itu, tapi itu bukan persiapan yang sangat bagus,” imbuhnya setelah menegosiasikan agar timnya menetap di Tiongkok selama delapan hari saja alih-alih dua pekan.

United akan kembali beraksi Selasa (23/8) depan dini hari WIB, dan harus menjamu rival bebuyutan mereka Liverpool.