DBasia.news – Barcelona terus berupaya memperpanjang kontrak Lionel Messi yang akan habis pada akhir bulan ini. Namun usaha keras Blaugrana terancam berujung tragis.
Masa depan Messi bersama Barcelona memang menjadi sebuah teka-teki tak berujung. Negosiasi perwakilan kedua pihak belum menemui titik temu.
Presiden Barcelona, Joan Laporta terus menyampaikan rasa optimismenya terkait perpanjangan kontrak Messi. Namun pihaknya terkendala dengan krisis finansial yang menyerang El Barca efek pandemi virus corona.
Sikap Messi sendiri sudah lebih lunak ketimbang musim panas tahun lalu. Ketika itu ia sempat membulatkan tekadnya untuk hengkang karena berseteru dengan mantan presiden klub, Josep Maria Bartomeu.
Messi bahkan dikabarkan siap menerima gaji yang jauh lebih kecil ketimbang sebelumnya yang bernilai fantastis. Yang terpenting baginya adalah pihak klub serius memperkuat skuat asuhan Ronald Koeman.
Masalah tak berhenti sampai di situ. LaLiga kini siap menghambat langkah Barcelona untuk memperpanjang kontrak Messi.
Hambatan tersebut tertuang dalam sebuah regulasi pembatasan gaji klub yang dibuat pada akhir 2020 silam. Barcelona saat ini sudah melampaui batas maksimal dari nilai gaji yang ditetapkan.
Itu artinya, beban gaji Barcelona akan kian melambung jika Messi sepakat memperpanjang kontrak. Meskipun nilainya akan jauh lebih kecil ketimbang sebelumnya.
Pada musim 2020-2021, Barcelona punya batasan beban gaji senilai 382,717 juta euro. Hal itu membuat klub asal Catalunya tersebut harus memangkas upah para bintang dan karyawannya.
Terkini, kedatangan empat pemain anyar membuat beban gaji Barcelona membengkak dan melampaui batasan. Pemain seperti Sergio Aguero dan Memphis Depay tentu mendapat upah di atas rata-rata meski didatangkan secara gratis.
“Saya berharap mereka bisa mempertahankan Messi. Namun untuk melakukannya, mereka harus melakukan pemotongan (gaji) di bagian lainnya,” kata presiden LaLiga, Javier Tebas pada sesi jumpa pers dengan media, Rabu (23/6).
“LaLiga memiliki aturannya dan Barca tahu itu. Mereka tahu bahwa mereka harus banyak menurunkan biaya gaji mereka.”
“Messi sama dengan Sergio Aguero atau siapa pun yang mereka tambahkan. Kami tidak akan membuat pengecualian bagi Messi untuk tetap di sini,” tambahnya.
Setelah kepergian Cristiano Ronaldo, Messi merupakan bintang utama yang dimiliki LaLiga. Namun Tebas rela kehilangannya demi menegakkan regulasi.
Kebijakan pembatasan nilai gaji memang dibuat LaLiga untuk menyelamatkan klub dari ancaman kebangkrutan pada masa pandemi.
“Saya ingin Messi menetap seperti saya ingin Sergio Ramos menetap di Real Madrid atau (Cristiano) Ronaldo saat ia pergi ke Juventus,” kata Tebas lagi.
“Namun klub yang membuat finansial LaLiga stabil. Kami akan terus kedatangan pemain bagus sehingga itu tidak membuat saya cemas.”
Tebas cukup yakin kehilangan Messi tidak akan membuat pamor LaLiga menurun drastis. Ia berkaca dari pengalaman saat ditinggal pergi Ronaldo dan Neymar.
“Ronaldo hengkang ke Italia tetapi LaLiga tetap lebih terkenal ketimbang Serie A. Begitu pula saat Neymar pergi dari Barcelona untuk menyebrang ke PSG,” pungkasnya.