DBasia.news – Derby Madrid dalam lanjutan laga LaLiga antara Atletico Madrid dan Real Madrid penting dalam perebutan titel liga, tapi tidak krusial untuk menentukan juaranya nanti. Peran sentral gelandang dalam perebutan lini tengah juga penting.
Atletico dan Madrid punya gaya main berbeda. Atletico lebih berusaha untuk bermain efisien dalam menciptakan peluang dan mencetak gol, tanpa perlu banyak penguasaan bola.
Sementara Madrid arahan Zinedine Zidane lebih banyak menguasai penguasaan bola dan meminimalisir sebisa mungkin lawan menguasai bola. Permainan mereka akan diuji Atletico besutan Diego Simeone yang kuat ketika bertahan dan berbahaya dari serangan balik.
Dalam duel adu dua filosofi berbeda itu perebutan bola di lini tengah sangat penting, sama krusialnya seperti kekuatan di lini belakang, ketajaman di lini depan, dan kesigapan penjaga gawang.
Dalam hal tersebut ada dua jenderal lapangan tengah dengan peran yang krusial, mereka adalah Koke (Atletico Madrid) dan Toni Kroos (Real Madrid). Duel kunci keduanya tak akan terhindarkan lagi.
Koke Pekerja Keras, Toni Kroos Elegan
Koke (29 tahun) merupakan produk akademi Atletico yang sudah membela tim utama dari 2009. Gelandang asal Spanyol seyogyanya pemain yang fleksibel pada posisi gelandang serang hingga gelandang sayap.
Pergerakannya sulit diprediksi dengan kemampuan mengoper bola dan punya visi bagus. Di bawah arahan Simeone Koke mengalami transformasi peran dari gelandang yang banyak menjelajah ruang menjadi gelandang bertahan.
Kapten Atletico lebih bertahan dalam dan menjalani peran regista sebagai pengatur serangan di lini tengah. Menurut Marca Koke tak keberatan jarang menyentuh bola selama bisa menjaga kekuatan lini tengah dan menjaga area itu. Dia bisa melakukannya karena punya stamina bagus.
Itu berbeda dengan Toni Kroos yang menjadi pusat permainan Madrid bersama Luka Modric dan Casemiro. Tugas yang dilakukan Koke diambil oleh Casemiro di Madrid.
Peran Kroos (31 tahun) lebih sentral sebagai pembagi bola dan menjadi pusat transisi bermain. Itu bisa dilihat dengan 400 operan bola lebih banyak ketimbang Modric musim ini. Akurasi operannya juga mencapai 93 persen.
Tak ayal duel Koke dengan Kroos akan menjadi duel kunci Derby Madrid. Kroos sudah bertemu Atletico 23 kali – pertemuan melebihi tim-tim lainnya – dengan catatan tujuh kemenangan, imbang sembilan kali, dan kalah tujuh kali.