Klub Premier League Semakin Dengan Krisis Finansial

DBasia.news –  Operator liga-liga top Eropa sedang pusing di tengah pandemi virus corona yang harus menunda kompetisi musim 2019-20. Salah satu liga yang ditunda itu adalah Premier League.

Inggris memiliki 19.000 kasus lebih virus corona dengan angka kematian menembus 1.228 orang dan sembuh 135 orang. Inggris belum melakukan lockdown meski dua sosok figur, Pangeran Charles dan Boris Johnson, positif Covid-19.

Namun laga sudah ditunda sampai 30 April 2020 dan warga Inggris diminta mengisolasi diri di rumah. Ditundanya kompetisi memicu perdebatan untuk menyelesaikan musim atau mengakhiri musim dengan sejumlah opsi yang tersedia.

Laga bisa terus dilanjutkan tanpa penonton dan dimainkan dalam kurun waktu singkat. Apapun itu opsinya menurut pakar finansial sepak bola, Dokter Rob Wilson, Premier League harus diselesaikan karena klub-klub bisa mengalami krisis jika musim dihentikan.

“Gagal menyelesaikan musim ini akan meninggalkan klub pada tahap pembicaraan krisis,” tutur Dokter Wilson kepada PA.

“Klub akan dihadapkan dengan pertanyaan seperti ‘Bisakah pemain dibayar, apakah mereka harus dibuat berlebihan, apakah kita harus menyelesaikan kontrak lebih awal’.”

“Jadi niatnya adalah bahwa musim selesai, bahkan jika itu banyak, jauh di kemudian hari.”

“Anda bisa membayangkan Liga Primer menghasilkan pendapatan televisi hampir satu miliar euro lebih sedikit tahun ini, sebagai konsekuensi dari permainan yang tidak dimainkan, karena itu tekanan untuk menyelesaikan musim,” tutur Dokter Wilson.

Kehilangan pemasukan hingga satu miliar euro akan menciptakan krisis di antara klub-klub Premier League. Dokter Wilson menambahkan apabila klub-klub saat ini juga mulai resah dengan situasi virus corona, sebab mereka tak memiliki rencana jangka panjang dari sisi finansial.

“Klub sepak bola tidak cenderung merencanakan jangka panjang secara finansial, dan itulah sebabnya mereka sedikit khawatir sekarang. Anda akan melihat klub-klub Liga Primer menjadi semakin dan semakin tertekan saat ini berlangsung, sebab mereka tidak menduga adanya penurunan dan mereka seharusnya memikirkannya,” imbuh Dokter Wilson.

“Terlalu banyak klub yang memimpin dari tangan ke mulut (berpikir untuk saat ini). Segera setelah Anda melihat masalah, tiba-tiba mereka berebut karena mereka tidak punya uang masuk.”

“Mereka harus selalu merencanakan kemungkinan, tidak harus menjadi pandemi kesehatan global, tetapi tentu saja kemunduran dalam perdagangan.”

“Jika Anda mengambil sisa uang televisi dari formula, maka klub Liga Primer akan berjuang dengan cara yang persis sama dengan klub League One dan League Two,” pungkas dia.

Salah satu rencana yang dipikirkan untuk musim ini adalah memainkan laga ala Piala Dunia: menyelesaikannya selama sebulan. Plus laga dimainkan tanpa penonton dan tim-tim menetap sementara di hotel setempat.