Klub Liga 1 Tuntut Regulasi Kuota Suporter Tandang

Arema FC vs Madura United

DBasia.news – Pertandingan amal Arema FC menghadapi Madura United di Stadion Kanjuruhan para petinggi klub menyampaikan ikrar terkait penghentian kompetisi Liga 1 oleh PSSI.

Salah satu tuntutan yang disampaikan kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru, adalah penerapan regulasi Liga 1 terkait ketentuan tiket pertandingan. Regulasi itu mengatur pemberian kuota tiket bagi suporter tamu.

“Setiap klub tuan rumah harus menyediakan sekurang-kurangnya 5 persen dari total kapasitas stadion yang tersedia dan termasuk dalam kapasitas yang dapat dijual untuk suporter klub tamu di tempat yang terpisah dan aman. Ketentuan ini dapat dipertimbangkan apabila terdapat alasan keamanan dan kondisi stadion yang tidak memungkinkan untuk dijalankan,” bunyi regulasi tersebut.

Regulasi ini memang bersifat tidak wajib. Hal ini yang kemudian menjadi celah bagi klub untuk mengabaikannya, dengan meniadakan kuota tiket bagi suporter tim tamu, khususnya jika dikaitkan dengan keamanan.

 

Arema FC vs Madura United


“Tuntutan kami yaitu implementasi dari akses 5 persen tiket untuk suporter tim tamu. Itu yang ingin kami wujudkan secara bertahap, terutama untuk laga-laga yang krusial,” tutur Haruna Soemitro, manajer Madura United sekaligus juru bicara ke-18 klub Liga 1 yang menyatakan ikrar di Stadion Kanjuruhan.

Maksud dari 18 petinggi klub itu tak lain adalah untuk mewujudkan sepak bola yang damai, dengan menghadirkan suporter tim tamu. Seberat apa pun kondisinya atas rivalitas kedua tim, klub tuan rumah dituntut wajib mendatangkan suporter tim tamu ke kandangnya, meski dengan jaminan keamanan yang ekstra.

Hal itu juga merujuk pada sengitnya rivalitas empat tim yang ada di Liga 1 musim ini. Atas dasar keamanan, suporter Persib Bandung tentu tidak diizinkan datang di kandang Persija Jakarta, atau suporter Arema FC dilarang hadir di markas Persebaya Surabaya, dan sebaliknya.