Ketika Courtois Menjadi Musuh Nomor Satu Fans Chelsea

Thibaut Courtois

DBasia.news – From hero to zero, dari pahlawan menjadi musuh publik nomor satu. Itu yang mungkin dirasakan kini oleh penjaga gawang berusia 26 tahun, Thibaut Courtois. Kepergiannya dari Chelsea ke Real Madrid di musim panas ini meninggalkan cerita berkelanjutan.

Fans Chelsea mungkin tidak peduli dengan kepergiannya ke Madrid sebesar – kurang lebihnya – 35 juta poundsterling. Toh, tidak ada pemain yang lebih besar dari klubnya. Namun, cara kepergian Courtois lah yang menyebabkan perubahan sikap fans Chelsea dari cinta ke benci.

Courtois diduga pergi dengan memaksakan kehendaknya agar Chelsea menjualnya ke Madrid. Ia sempat mangkir dari latihan pramusim Chelsea di bawah arahan Maurizio Sarri. Ini mengubah citra suporter Chelsea kepadanya. Courtois pun sedih dianggap sebagai musuh publik nomor satu Chelsea.

“Itu (sikap fans Chelsea) membuat saya sedih. Jelas sekali mereka tidak tahu seluruh kenyataan. Saya pikir pada bulan Maret keputusan telah dibuat (Chelsea menjual Courtois ke Madrid) dan saya pikir klub menyetujuinya. Lalu, karena transfernya sudah dekat saya tidak muncul (di sesi latihan) karena saya pikir, akan lebih baik agar tidak menganggu skuat. Saya tak ingin jadi racun,” papar Courtois, diberitakan Goal.

“Jelas sekali hal tersebut sangat disayangkan. Saya cinta Chelsea. Saya suka bermain di sana,” lanjutnya. Selama empat tahun membela Chelsea – sisa tiga tahun lainnya dipinjamkan ke Atletico Madrid, Courtois memang tidak pernah berulah dan menunjukkan sisi profesionalisme-nya melalui raihan dua titel Premier League, satu Piala FA, dan Piala Liga.

Kepindahannya ke Madrid mengubah segalanya. Fans Chelsea jelas kesal melihat Courtois mencium logo Madrid ketika dikenalkan ke publik, belum lagi baru ini ia berkata bahwa intensitas latihan di Madrid lebih tinggi daripada Chelsea. Courtois coba mengklarifikasinya.

“Saya tidak bermaksud demikian (menyindir Chelsea). Saya hanya berkata mungkin latihannya berlangsung sedikit lebih cepat. Tapi memang begitulah kualitas dari Real Madrid, bukan berarti saya berkata Chelsea tidak punya kualitas. Saya selalu memberikan perasaan bahagia ke Chelsea,” imbuh Courtois.

“Saya punya kesempatan kembali ke Spanyol untuk dekat dengan anak-anak saya dan ini sangat penting untuk saya. Saya tahu banyak fans Chelsea yang memahami keputusan saya dan saya mendoakan mereka yang terbaik. Saya senang mereka memenangi empat laga awal (Premier League) dan saya harap mereka terus melanjutkannya dan memenangi liga,” harapnya.