DBasia.news – Atletico Madrid melawan RB Leipzig di lanjutan Liga Champions. Joao Felix diprediksi bisa bersinar untuk Los Colconeros di Lisbon. RB Leipzig vs Atletico berlangsung di Estadio da Luz. Stadion itu merupakan kandang dari tim lama Joao Felix, Benfica.
Presiden Atletico, Enrique Cerezo memberikan dukungannya kepada Joao Felix untuk menunjukkan kualitasnya di pertandingan nanti. Maklum saja sejak direkrut dari Benfica pada 2019 lalu sebesar 126 juta euro performa Felix belum sesuai harapan.
Felix mencetak delapan gol dan memberikan tiga assists dari total 35 laga yang sudah dimainkan. Striker asal Portugal berusia 20 tahun jarang tampil karena cedera dan belum sepenuhnya beradaptasi dengan gaya main Diego Simeone.
Kendati demikian Cerezo sama sekali tak meragukan Joao Felix. Dia bahkan menilai laga melawan RB Leipzig bisa jadi kesempatan emas untuknya menunjukkan kualitas yang sesungguhnya.
“Kami memiliki skuat yang hebat dan pelatih yang hebat, meski pun saya pikir bintangnya bisa jadi Joao Felix. Dia ada di lingkungannya, di rumahnya, di negerinya dan dia akan memberikan segalanya dalam permainan ini,” tutur Cerezo kepada AS.
“Ketika Anda bergabung dengan sebuah tim, tidak pernah mudah di tahun pertama. Joao Felix harus beradaptasi dengan Atletico, Simeone, rekan satu timnya, LaLiga … Dan dia tidak mengalami musim yang buruk.”
“Sudah setahun untuk tenang. Jarang melihat seorang pemain datang dari negara lain dan memiliki musim pertama yang sangat baik.”
“Mengaklimatisasi membutuhkan waktu, tapi bocah itu memiliki keinginan besar untuk sukses dan dia ingin menunjukkan bahwa dia adalah pemain penting. Bermain di negara asalnya akan berbeda baginya – Liga Champions adalah peluang besar untuk mengakhiri musim dengan cara terbaik,” yakin Cerezo.
Situasi terkini di tengah pandemi virus corona memang membuat regulasi di fase gugur Liga Champions berubah. Fase perempat final hingga final akan berlangsung di Portugal yang notabene kampung halaman Joao Felix.
Atletico sudah tiga kali mencapai fase final Liga Champions dan gagal memenanginya. Tak ayal menurut Cerezo saat ini jadi momen yang tepat untuk timnya meraih titel Liga Champions untuk kali pertama.
“Kami telah memainkan tiga final dan karena berbagai keadaan kami tidak bisa memenangkannya,” tambah Cerezo.
“Sepak bola berhutang Liga Champions kepada kami dan saya berharap ini adalah tahun kami. Sepak bola memang seperti itu – kami memiliki Liga Champions tiga kali dalam genggaman kami dan kami kalah di saat-saat terakhir.”
“Setiap (kekalahan) lebih kejam dari yang terakhir. Kami harus sabar, tenang dan bermain bagus. Jika kami melakukan itu, kami bisa menang,” urai Cerezo.