DBasia.news – Laga Kalteng Putra FC kontra Persita Tangerang, pada perebutan tempat ketiga terbaik Liga 2 2018 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Selasa (4/12), harus diwarnai kejadian tak mengenakan. Di mana, suporter Persita masuk ke dalam lapangan dan membuat onar atau kerusuhan. Suporter Persita menyerbu masuk lapangan di menit ke-57.
Diduga, kerusuhan dipicu karena wasit Novari Ikhsan yang mengusir ke luar lapangan pemain Persita, Amri Alamsyah. Sontak, kejadian itu membuat suporter tim berjuluk Pendekar Cisadane itu emosi.
Saat itu, Persita tengah tertinggal 0-2 dari Kalteng Putra via gol Dendi Maulana di menit ke-12 dan I Made Adi Wirahadi tujuh menit kemudian. Mental para pemain Pendekar Cisadane pun runtuh akibat peristiwa itu.
“Sangat disayangkan sekali suporter masuk ke lapangan. Pasti ini jadi kerugian untuk Persita,” ujar pelatih Persita, Wiganda Saputra pada konferensi pers setelah pertandingan.
“Tapi kalau saya lihat, mereka ingin Persita lolos ke Liga 1, sehingga emosinya tak terbendung,” kata Wiganda menambahkan.
Hasil ini membuat Persita gagal promosi ke Liga 1 pada musim depan. Yang akan meramaikan persaingan kasta tertinggi Liga Indonesia berikutnya ialah Kalteng Putra.
Kerushan terjadi selama kurang lebih 15 menit. Wiganda menyatakan timnya kesusahan untuk mengejar ketertinggalan di waktu yang tersisa.
“Tapi kita mencoba memanfaatkan waktu yang ada, ternyata terlalu emosional jadi sulit diredam,” tutur Wiganda.