DBasia.news – LaLiga 2021-2022 tak lagi memiliki Sergio Ramos dan Lionel Messi, tetapi persaingan di papan atas klasemen tidak berubah yang masih diperebutkan oleh Real Madrid, Atletico Madrid, Barcelona, dan Sevilla.
Madrid pun masih tetap kuat tanpa Ramos dan Raphael Varane. Kendati hanya mendatangkan David Alaba dan Eduardo Camavinga, El Real dilatih pelatih sarat pengalaman dan sukses Carlo Ancelotti, hingga mampu menjaga level bermain di level tinggi.
Teranyar Madrid menang 2-1 atas Valencia di pekan lima LaLiga, Senin (20/09) dini hari WIB melalui dua gol di penghujung laga yang dicetak oleh Vinicius Junior (86′) dan Karim Benzema (88′) yang membalas gol Hugo Duro (66′).
Madrid memenangi laga dengan 62 persen penguasaan bola plus catatan 18 tendangan dan 10 tepat sasaran. Hasil itu cukup bagi Madrid memuncaki puncak klasemen dengan raihan 13 poin dari lima laga, terpaut dua poin dengan Atletico di urutan dua (11 poin).
Dengan bermodalkan wajah-wajah lama di skuadnya, Madrid masih tetap jadi favorit juara LaLiga yang musim lalu dimenangi Atletico. Kehadiran Alaba dan Camavinga melengkapi kekuatan Madrid di lini belakang dan tengah.
Satu hal menarik adalah ketergantungan Madrid yang tidak berubah kepada striker berusia 33 tahun, Karim Benzema. Penyerang asal Prancis sejauh ini memegang peranan sentral di Madrid dengan catatan enam gol dan lima assists (terbanyak di LaLiga).
Kejar Rekor Ferenc Puskas
Tanpa Lionel Messi di Barcelona yang sudah memenangi Pichichi (gelar top skorer) enam kali, kesempatan Benzema memenanginya cukup besar dengan pesaingnya rekan setimnya atau striker Atletico, Luis Suarez yang baru mencetak satu gol.
Benzema sudah mengawali start dengan baik melalui enam gol dan lima assists. Dikutip dari Marca, ada potensi Benzema menyamai rekor legenda Madrid Ferenc Puskas sebagai pemenang gelar top skorer di atas usia 30 tahun.
Puskas yang bermain pada medio 1958-1966 memenangi Pichichi empat kali pada usia 33, 34, 36, dan 37 tahun. Sekedar catatan, Puskas datang ke Madrid pada usia 31 tahun dan empat catatan Pichichi itu menunjukkan kualitas serta kekuatan fisiknya.
Benzema menempati urutan ketiga Pichichi pada musim 2018-2019 dan menjadi runner-up selama dua musim terakhir. Jika mampu memenangi penghargaan itu musim ini maka ia akan ada dalam buku sejarah bersama Puskas.