DBasia.news – Vincent Pericard. Nama itu pernah membela Juventus di masa mudanya, namun, karena satu tindakan dan keputusan yang salah, kariernya hancur dan menurun drastis.
Pada medio 2002 silam, Juventus merekrut Vincent Pericard dari Saint Ettiene. Pemain Prancis kelahiran Kamerun ini merupakan salah satu pemain muda yang dinilai memiliki prospek cerah.
Namun, perjalanan kariernya kemudian penuh liku. Dia sama sekali tidak pernah tampil bersama tim utama Juventus. Pericard lebih sering merumput di tanah Inggris. Setelah dipinjamkan ke Portsmouth, Pericard terus berpindah dari klub kecil ke klub kecil lainnya. Dari Sheffield United, Plymouth Argyle, hingga Swindon Town.
Belakangan, Pericard membeberkan apa yang membuat kariernya layu sebelum berkembang. Pemain yang saat ini berusia 36 tahun itu mengklaim kariernya hancur karena sebuah pesan singkat (SMS).
Semua berawal ketika Pericard tiba di Turin. Sebagai bagian dari proses adaptasi, Pericard dan pemain Prancis lain mendapatkan pelajaran bahasa Italia. Rupanya Pericard tepincut dengan guru bahasa Italia yang cantik.
“Saya dan dua pemain Prancis lain mendapat pelajaran bahasa Italia bersama guru yang cantik. Pada suatu malam, saya mengirimkan pesan singkat untuk mengajaknya minum bersama,” kenang Pericard.
“Tidak lama kemudian, telepon berdering. Itu adalah Roberto Bettega, wakil presiden Juventus. Dia memarahi kami. Dia bilang, siapa kami berani-beraninya mengirimkan pesan kepada kekasihnya.”
Ya, ternyata sang guru itu adalah kekasih Roberto Bettega, legenda Juventus yang saat itu merupakan menjabat wakil presiden klub.
“Kami tidak tahu dia kekasihnya. Kami diminta menghadap, dan akhirnya saya dipinjamkan ke Portsmouth,” papar Pericard, yang terakhir bermain untuk klub non liga pada 2015 lalu.
Pericard mengaku sangat menyesal peristiwa itu terjadi. Padahal menurutnya saat itu segalanya sudah berjalan sangat baik baginya di Juventus.
“Saya tidak pernah ragu, tanpa kejadian itu, hidup saya akan sama sekali berbeda.”
Usai “dibuang” Juventus, kehidupan Pericard berubah drastis. Bahkan pada 2017 lalu, kepada Daily Mail dia mengungkapkan penderitaannya. Pericard mengaku mengalami depresi berat, bahkan bertahun-tahun selalu berpikiran untuk mengakhiri hidupnya.