DBasia.news – Ada potensi duel dua negara yang tadinya menjadi satu, Timor Leste dan Indonesia, memanas karena kedua tim sama-sama butuh kemenangan jelang laga kedua grup B Piala AFF 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Selasa (13/11).
Kemungkinan ini berkaca pada perjumpaan Timnas Indonesia U-23 dengan Timor Leste di fase grup sepak bola SEA Games 2017 yang berlangsung di Kuala Lumpur pada 20 Agustus 2017.
Pertemuan Timnas Indonesia U-23 kontra Timor Leste diwarnai keributan. Itu menyusul pelanggaran keras yang dilakukan oleh penggawa Timor Leste Gumario Moreira.
Evan Dimas yang tengah membawa bola diterjang Gumario, yang mengangkat kaki terlalu tinggi. Evan Dimas terjatuh dan memancing emosi pemain Indonesia lainnya. Sebelumnya, Evan Dimas sudah dikasari Filipe Oliveira.
Saling dorong terjadi. Septian David Maulana juga terjatuh, diduga karena menerima dorongan. Asisten wasit sampai masuk untuk membantu memisahkan.
Tiga kartu kuning, termasuk untuk Evan Dimas dan Marinus Wanewar serta satu kartu merah dikeluarkan wasit Nagor Amir bin Noor Mohamed. Timnas Indonesia U-23 memetik kemenangan tipis 1-0 dalam laga ini.
Jorge Victor Sabas yakin hal tersebut tidak akan terjadi lagi. “Tidak, tidak. Itu tensi pertandingan saja. Memanas karena ada yang bermain kasar. Itu hanya tensi, tapi semua pasti akan baik-baik saja,” ujarnya.
Sementara itu, gelandang Timnas Indonesia, Hargianto menyatakan bahwa skuat Garuda perlu tenang menanggapi permainan kasar, yang mungkin ditunjukkan oleh Timor Leste.
“Khususnya saya. Setiap hari, saya selalu belajar apa yang buruk dari saya dan itu harus dikurangi. Begitu juga teman-teman. Kalau mereka main kasar, buat apa diladeni. Kalau mereka keras, wajar kami juga keras tapi jangan sampai merugikan tim karena kartu keluar,” jelas Hargianto.