DBasia.news – Pertandingan antara tuan rumah, Kamerun, melawan Burkina Faso di Stade Omnisport Paul Biya, Minggu (09/01) pukul 23.00 WIB akan membuka Piala Afrika 2021 yang sempat ditunda dua kali.
Drama dari penundaan kembali karena varian virus corona, Omicron, hingga keengganan klub-klub Eropa melepas pemain terbaik mereka ke Piala Afrika sempat menghiasi drama sebelum turnamen dimulai.
Turnamen tetap dimulai dan akan mewarnai keseruan sepak bola dunia di awal tahun 2022. Selain itu ada juga hal menarik lainnya yang memecah sejarah turnamen. Hal tersebut adalah penerapan VAR (Video Asisten Wasit) yang meliputi seluruh 52 pertandingan Piala Afrika.
Sebelumnya Piala Afrika sudah menerapkan VAR, tapi tidak di seluruh laga melainkan dari perempat final hingga final pada Piala Afrika 2019 di Mesir.
“Untuk pertama kalinya dalam sejarah Piala Afrika, semua 52 pertandingan kompetisi akan menggunakan Video Assistant Referee (VAR) di Kamerun mulai akhir pekan ini,” demikian pernyataan resmi CAF.
“Sebelumnya, CAF telah menggunakan VAR mulai dari perempat final Piala Afrika, Mesir 2019. Namun, dengan CAF maju dengan rencana tidak hanya untuk meningkatkan citra wasit tetapi juga menghasilkan ofisial pertandingan kelas dunia di Afrika, penerapan VAR dalam semua 52 pertandingan di Kamerun adalah langkah ke arah yang benar.”
CAF telah memilih 24 wasit, 34 asisten wasit, dan delapan video asisten wasit dari 36 negara untuk turnamen di Kamerun. Salima Mukansanga, wasit asal Rwanda juga jadi satu dari empat wasit wanita yang akan bertugas.
Dua wasit dari Amerika Utara dan Pusat dan sepak bola Caribbean (Concacaf), Mario Escobar (wasit dari Guatemala), dan wasit VAR asal Meksiko Fernando Guerrero juga terlibat sebagai bagian dari program pertukaran skill antar federasi.
Pemenang Piala Afrika akan menerima hadiah uang sebesar lima juta dollar Amerika Serikat, peningkatan dari 500.000 dollar pada 2019. Sementara runner-up mendapatkan 2,75 juta dollar Amerika Serikat.