DBasia.news – Liverpool mengukir sejarah usai kalah telak 2-7 dari Aston Villa pada pekan keempat Liga Inggris 2020-2021.
Berlangsung di Villa Park pada pekan empat Premier League, Senin (05/10) dini hari WIB, Liverpool secara mengejutkan kalah 2-7 dari tim besutan Dean Smith. Liverpool mendominasi penguasaan bola 70 persen, namun tidak efisien karena Villa mencetak tujuh gol dari 11 sepakan tepat sasaran mereka.
Dua gol Liverpool dicetak Mohamed Salah (33′ dan 60′) sementara tujuh gol Villa lahir dari hat-trick Ollie Watkins (4′ 22′ dan 39′), dua gol Jack Grealish (66′ 75′) dan masing-masing gol John McGinn (35′) dan Ross Barkley (55′).
Kekalahan itu terjadi secara tak terduga dengan status Liverpool sebagai juara bertahan Premier League, plus fakta bahwa Villa adalah tim yang nyaris degradasi musim lalu dan finis di urutan 17 klasemen.
“Itu harus menempati peringkat teratas untuk mendapatkan performa dan hasil seperti itu melawan tim yang luar biasa,” kata Smith dikutip dari Dailymail. “Dibutuhkan sesuatu yang istimewa. Itu adalah penampilan spesial dari para pemain malam ini.”
“Saya sangat bangga. Kami menjalankan rencana permainan dengan sempurna. Itu bukan hanya rencana permainan tetapi tingkat kerja, etos kerja.”
“Jika Anda dikalahkan oleh Liverpool, Anda akan dikalahkan. Mereka tim menekan yang luar biasa. Saya sangat bangga dengan setiap pemain yang bermain di laga tersebut.”
Liverpool pun mengukir rekor baru. Bukan rekor yang diharapkan, The Reds menurut Opta menjadi tim pertama setelah Arsenal yang berstatus juara bertahan Premier League (atau liga teratas Inggris) yang kalah dengan kebobolan tujuh gol.
Liverpool mengukir rekor minor mengulang kejadian kelam 67 tahun lalu alias pada September 1953. Kala itu Arsenal menelan kekalahan 1-7 dari Sunderland dengan status juara bertahan liga.
“Tidak ada yang bisa saya katakan yang dapat membantu hasil tersebut, jadi mengapa saya harus marah besar?” ucap Klopp.
“Apakah ini satu kali? Saya ingin berpikir demikian tetapi buktinya akan ada dalam beberapa minggu atau bulan ke depan. Pertandingan seperti itu seharusnya tidak terjadi, 100 persen.”
“Ini bukan kekalahan pribadi tetapi ini adalah kekalahan yang sangat besar. Penting bagaimana kami bereaksi. Satu-satunya masalah adalah kami tidak bisa bereaksi besok (karena jeda internasional).”
“Para pemain ini sangat kritis terhadap diri sendiri dan mereka tahu setiap orang memiliki andil dalam hasil ini. Kami harus menghadapinya – dan kami akan menghadapinya,” pungkas Klopp.