Kabar Terbaru Vincenzo Laquinta: dari Trofi Piala Dunia hingga Terjerat Mafia

DBasia.news – Nama Vincenzo Iaquinta pernah lama merumput di Liga Italia. Kendati memperkuat enam klub sepanjang kariernya, namanya baru dikenal ketika memperkuat Udinese dan Juventus.

Vincenzo Iaquinta masuk dalam kategori salah satu striker terbaik yang dimiliki Italia. Terbukti, 121 gol berhasil ia lesakkan dari 387 pertandingan di semua ajang.

Dia adalah jebolan akademi Reggiolo 1994 silam, klub yang saat ini berstatus semi profesional di Italia. Tapi namanya baru dikenal ketika ia memperkuat Udinese pada 2000. Kariernya di Friulli menanjak pesat.

Iaquinta langsung menjadi tumpuan utama. Tujuh tahun bermukim di Udinese, namanya tak pernah diparkir pelatih di sana, padahal dalam kurun waktu tersebut Udinese sampai 10 kali gonta-ganti pelatih.

Bersama sang legenda Antonio Di Natale, Iaquinta sempat menjadikan Udinese sebagai kuda hitam di Serie A. Pada eranya pula klub asal Udine itu berhasil mentas di Liga Champions.

Mencetak 69 gol dalam 205 pertandingan bersama Udinese, Vincenzo Iaquinta membuat raksasa Italia, Juventus, kepincut. Ia kemudian tiba di Turin pada 2007 dengan banderol mencapai 12 juta euro.

Walau tidak melulu menjadi pilihan utama, pemain kelahiran Calabria, Italia, selalu tampil maksimal saat diberi kesempatan. Dedikasinya ini pula yang membuat dirinya bertahan sampai lima musim di Turin.

Konsistensinya di tingkat klub membawa Iaquinta menuju timnas Italia. Padahal pada saat itu Gli Azzurri memiliki banyak striker jempolan seperti Filippo Inzaghi, Alessandro Del Piero, Luca Toni, Alberto Gilardino, hingga Christian Vieri.

Walau namanya kalah pamor dari striker-striker hebat tersebut, Iaquinta tetap dibawa Marcelo Lippi ke Piala Dunia 2006. Keputusan ini pun terbukti jitu. Sepanjang turnamen dia hanya dua kali absen.

Hebatnya lagi, pemain yang saat itu masih berseragam Udinese langsung mencetak gol pada laga pembuka Grup E. Masuk menggantikan Alberto Gilardino pada pertengahan babak kedua, Iaquinta berhasil memastikan kemenangan 2-0 Gli Azzurri pada menit ke-87.

Pemain yang gantung sepatu pada 2013 lalu itu juga dimainkan pada laga final melawan Prancis. Walau tidak menjadi algojo dalam babak adu penalti, tetap saja kontribusinya di Jerman itu sukses menjadikan Italia juara Piala Dunia untuk keempat kalinya.

Setelah Piala Dunia 2006, Iaquinta tetap mampu mempertahankan level terbaiknya. Dan ketika posisinya mulai tergeser dari Juventus, ia kemudian pindah ke Cessena 2012 lalu dan memutuskan pensiun di sana setahun berselang.

Usai pensiun, tidak banyak kegiatan yang dilakukan Vincenzo Iaquinta di dunia sepak bola. Ia sejatinya pernah ditawari menjadi Direktur Olahraga Cessena. Namun, sang bomber menolak dengan alasan ingin istirahat terlebih dahulu.

Lama tidak terdengar kabarnya, Iaquinta muncul dengan membawa berita tidak enak. Ia dikabarkan masuk dalam dunia hitam.

Pria berpostur 191 cm itu kedapatan memiliki senjata api secara ilegal pada 2015. Ia pun dinyatakan bersalah dan harus mendekam dalam penjara selama dua tahun.

Kepemilikan senjata ternyata bukan satu-satunya kasus yang menjerat Vincenzo Iaquinta. Tiga tahun kemudian, dia diyakini masuk dalam kelompok mafia besar di wilayah Calabria bernama Ndrangheta. Tapi untuk tuduhan ini, sang bomber membantahnya.

“Ini konyol dan memalukan. Saya tidak melakukan apa pun dan tidak punya hubungan dengan Ndrangheta. Saya menderita seperti anjing tanpa melakukan apa pun, tapi saya sudah menjuarai Piala Dunia saya bangga menjadi orang Calabria,” kata Iaquinta seperti dilansir Football Italia.

“Keluarga kami tidak tahu apa itu Ndrangheta. Ini tidak mungkin. Mereka menghancurkan keluarga saya hanya karena saya orang Calabria,” ia menambahkan.

Kendati membantah keterlibatannya dengan organisasi mafia, Iaquinta tidak bisa mengelak jika dirinya punya hubungan erat dengan Ndrangheta. Pasalnya sang ayah, Giuseppe Iaquinta, merupakan salah satu petinggi kelompok tersebut.

Selain itu, menurut penyelidikan polisi, kepemilikan senjata api pemain yang mencatatkan 40 caps bersama timnas Italia punya kaitan erat dengan kelompok Ndrangheta.