DBasia.news – Dari juara bertahan sembilan kali beruntun Scudetto Juventus kini menjadi pemburu zona Liga Champions. Kesulitan pun masih berlanjut untuk Il Bianconeri setelah kalah 0-3 dari AC Milan, Senin (10/05) dini hari WIB.
Il Rossoneri memainkan pekan 35 Serie A di Turin dan meraup tiga poin melalui gol yang dicetak Brahim Diaz (45+1′), Ante Rebic (78′), dan Fikayo Tomori (82′). Milan melepaskan lima tendangan tepat sasaran sementara Juventushanya satu, meski punya penguasaan bola 57 persen.
Hasil itu memecahkan rekor untuk Milan. Menurut Opta Milan sudah lama absen kemenangan di markas Juventus pada laga Serie A sejak Maret 2011 (menang 1-0 kala itu). Bahkan Allianz Stadium belum ada dan Juventus masih bermarkas di Delle Alpi.
Pemain muda Milan pinjaman dari Madrid, Brahim Diaz juga mengukir rekor sebagai pemain termuda Milan yang mencetak gol di markas Juventus di Serie A. Diaz (21 tahun 279 hari) menyamai catatan Alexandre Pato (19 tahun 103 hari) pada Desember 2008.
“Saya tidak percaya ada yang namanya penampilan yang sempurna, tapi kami hampir sempurna malam ini,” kata Pioli dalam konferensi persnya dikutip dari Football-Italia.
“Kami bermain sebagai tim yang matang, fokus dan bertekad, memenangkan pertandingan yang sangat sulit dan sangat penting. Milan belum pernah menang di stadion ini, jadi itu memuaskan semua orang.”
Kekhawatiran Juventus
Cristiano Ronaldo telah bermain di setiap musim Liga Champions sejak 2003-2004 dan mencetak gol di dalamnya rutin sejak musim 2006-2007. Juventus saat ini ada di urutan lima klasemen dan tinggal menyisakan tiga laga lagi.
Artinya, wajar jika fans Juventus harap-harap cemas melihat tim arahan Andrea Pirlo akan kans bermain di Liga Champions musim depan. Juventus terpaut tiga poin dengan Atalanta dan Milan di urutan dua-tiga serta satu poin dari Napoli di peringkat empat.
Pada tiga laga tersisa Juventus akan menghadapi Sassuolo (13/05), Inter Milan (15/05), dan Bologna (23/05). Pirlo mengakui dirinya dalam tekanan dan akan coba mengeluarkan kemampuan terbaik timnya di laga-laga tersisa.
“Bukannya tim ini tahan terhadap perubahan, tetapi jika Anda memiliki beberapa hal dalam pikiran Anda dan mereka menjadi lebih sulit dengan pemain tertentu. Jika saya tidak bisa mendapatkan yang terbaik dari para pemain ini, itu adalah kesalahan saya dan saya pasti perlu melakukan yang lebih baik,” imbuh Pirlo.
“Jika ada yang tidak beres, saya bertanggung jawab. Skuad ini terdiri dari para pemain hebat, jelas ada sesuatu yang tidak berhasil,” pungkas dia.