DBasia.news – Pada musim panas ini, nampaknya Manchester United batal memboyong Adrien Rabiot. Dan itu menjadi dampak buruk bagi Juventus selaku pemilik dari sang pemain.
Rabiot dengan cepat menjadi buruan Manchester United usai menelan dua kekalahan beruntun pada Premier League 2022-2023. Minat tersebut disambut positif oleh Juventus.
Kedua klub kemudian dengan cepat menyepakati biaya transfer sebesar 20 juta euro. Manchester United pun melanjutkan negosiasi kepada perwakilan pemain.
Pada momen inilah masalah muncul. Veronique selaku agen sekaligus ibu sang pemain menuntut permintaan yang dianggap Manchester United tak masuk akal.
Salah satu yang paling memberatkan adalah permintaan gaji sebesar 10 juta per musim. Jumlah tersebut lebih besar 3 juta euro dari yang diterima Rabiot di Juventus.
Selain itu Rabiot juga meminta kontrak jangka panjang berdurasi empat sampai lima tahun. Tambahan komisi untuk agen semakin membuat Manchester United geram.
Manchester United pun kini telah membekukan transfer Rabiot. Raksasa Inggris itu lebih memilih mencari target lain.
Kegagalan transfer Rabiot nyatanya menimbulkan masalah baru di Juventus. Selain gagal mendapat suntikan dana segar, Si Nyonya Tua juga akan kesulitan mendatangkan Leandro Paredes dari Paris Saint-Germain (PSG).
Tak heran jika Juventus sempat menawarkan Weston McKennie sebagai pengganti Rabiot kepada Manchester United. Namun tawaran tersebut ditolak mentah-mentah.
Status Rabiot yang memasuki tahun terakhir dalam kontraknya juga membuat posisi Juventus kian sulit. Klub asal Turin itu harus memberinya kontrak baru jika tidak mau kehilangannya secara gratis musim depan.
Wajar jika manajemen Juventus sangat geram dengan Rabiot. Hal ini bisa mempengaruhi waktu bermainnya sepanjang musim 2022-2023.