Juventus Dibikin Malu Monza

DBasia.news – Juventus mengusung misi kebangkitan pada lanjutan Serie A 2022-2023 ketika melawan tim semenjana, Monza.

Sayangnya, alih-alih bangkit, Si Nyonya Tua malah dibikin malu Monza dan memberikan mereka kemenangan pertama pada Serie A musim ini.

Tampil di Stadion Brianteo, Juventus yang diunggulkan malah harus tampil dengan sepuluh pemain karena Angel Di Maria kena kartu merah menit 40′.

Tak berdaya apalagi bisa mencetak gol, Juventus malah akhirnya dibobol oleh tuan rumah pada menit ke-74, lewat aksi pemain pengganti, Christian Gytkjær.

Hasil memalukan ini membuat Juventus semakin tertekan, karena baru bisa menang pada dua laga dari tujuh penampilan. Posisi Massimiliano Allegri pun dalam ancaman.

Marco Landucci sebagai asisten pelatih Juventus, mendampingi tim pada pertandingan kontra Monza. Ia mengakui banyak yang harus dievaluasi dari Juventus, dan lebih baik tak banyak omong ketimbang menyerukan banyak hal.

“Kami harus melakukan yang lebih baik. Monza mendominasi hari ini dan kartu merah itu mempengaruhi permainan, Angel bereaksi terhadap provokasi,” buka Landucci.

“Babak kedua kami memiliki beberapa peluang untuk mencetak gol, tetapi ini adalah momen di mana kami tak perlu bicara banyak. Mungkin kami masih menderita pukulan Rabu malam [Liga Champions], tapi permintaan maaf sekarang tidak ada gunanya, kami harus diam dan terus berjalan,” tegasnya.

Landucci meminta seluruh komponen Juventus untuk bekerja lebih keras lagi, dan tentunya membuktikan segala hal dengan hasil, bukan ucapan.

“Untuk keluar dari situasi ini kami semua harus terus bekerja keras dan memahami bagaimana melakukan yang lebih baik. Kelompok tidak ada masalah, jelas ketidakhadiran [karena cedera] dirasakan, tetapi tidak perlu alasan.

“Kami harus menjaga kepala kami dan bekerja dengan fakta, tanpa menyerah dan mempersiapkan diri dengan baik untuk pertandingan berikutnya. Sekarang, semuanya tampak gelap dan kami harus mengatasi momen ini, ketika Anda kalah itu normal, sama seperti itu normal bagi para penggemar untuk marah dengannya. Kami tentu harus melakukan yang lebih baik, karena kami semua menang dan kalah bersama, dan bersama-sama kami harus keluar darinya.”