DBasia.news – Manajer Liverpool, Jurgen Klopp mengecam taktik Tottenham Hotspur yang membuat harapan pasukannya untuk memenangkan Liga Primer Inggris musim ini memudar.
The Reds ditahan imbang 1-1 oleh Spurs di Anfield, Minggu (8/5), dan sekarang tertahan di posisi kedua klasemen usai Manchester City menang atas Newcastle United.
Son Heung-Min membawa Tottenham unggul terlebih dahulu, sebelum Luis Diaz menyamakan skor dan menyelamatkan wajah Liverpool.
Instruksi Antonio Conte agar Tottenham bermain solid di pertahanan berjalan mulus dan sukses meredam daya ledak lini depan Liverpool. Hal itu membuat Klopp frustrasi.
“Saya minta maaf, saya orang yang salah untuk ditanyai tentang ini [taktik bertahan Spurs] karena saya tidak suka sepakbola seperti ini,” kata Klopp dalam konferensi pers pascapertandingan.
“Tapi itu masalah pribadi saya. Saya pikir mereka kelas dunia dan saya pikir mereka harusnya berbuat lebih banyak untuk pertandingan ini.”
“Ini adalah pertandingan melawan Liverpool dan mereka memiliki 36% penguasaan bola. Tapi itu masalah saya. Saya tidak bisa menanganinya.”
“Jadi itulah mengapa saya tidak bisa melakukannya. Pemain kelas dunia, [yang] memblok semua bola kami. Sangat sulit. Baiklah, terserah, hanya saja saya tidak bisa [menerapkan taktik bertahan]. Tapi ya, saya menghormati semua yang mereka lakukan, cuma memang bukan gaya saya.”
Terlepas dari hasil yang mengecewakan lawan Tottenham, Klopp mengatakan timnya masih menjaga ambisi meraih Quadruple pertama dalam sejarah setelah memenangkan Piala Liga dan sukses menembus final Piala FA dan Liga Champions.
“Saya tidak senang, tetapi tidak sesedih para pemain saat ini dan adalah tugas saya untuk menjelaskan mengapa sesuatu terjadi seperti ini,” lanjut Klopp usai menembus final Liga Champions tapi kemudian ditahan imbang Spurs.
“Mereka kecewa di ruang ganti, suasananya intens. Ketika Anda bermain melawan tim papan atas, Anda membutuhkan keberuntungan di saat-saat yang menentukan. Saya tidak senang, tetapi tidak sesedih para pemain saat ini dan itu adalah tugas saya untuk menjelaskannya. mengapa sesuatu terjadi seperti ini.”
“Itulah mengapa sangat sulit. Itulah mengapa Quadruple sangat tidak mungkin; ada alasan mengapa belum pernah ada yang mewujudkannya di negara ini. Kami hanya terus berusaha.”