DBasia.news – Jurgen Klopp dinilai legenda Juventus, Claudio Marchisio, cocok melatih di Italia. Tanpa ragu Marchisio menunjuk Klopp sebagai suksesor ideal bagi Massimiliano Allegri.
Posisi Allegri memang ‘panas’ semenjak Juventus disingkirkan oleh Ajax Amsterdam di perempat final Liga Champions. Eks pelatih AC Milan dinilai tak mampu memaksimalkan pemain-pemain di dalam skuatnya.
Terlebih, manajemen telah memberikannya megabintang yang sudah meraih lima titel Liga Champions, Cristiano Ronaldo, guna mewujudkan ambisi titel Liga Champions yang terakhir diraih pada 1995.
Antonio Conte, Pep Guardiola, hingga Mauricio Pochettino dihubungkan sebagai pelatih La Vecchia Signora berikutnya. Namun, Marchisio yang kini bermain di Zenit Saint Petersburg, memiliki pelatih favoritnya sendiri untuk melatih Juventus.
“Satu yang saya percaya tak bisa saya miliki (dilatih olehnya): Jurgen Klopp,” ucap Marchisio kepada Tuttosport.
“Saya menyukai permainannya dan saya suka caranya memainkan sepak bola hingga mati. Dia bakal melakukannya dengan baik pada sepak bola di Italia.”
“Tapi, jika Allegri bertahan, saya tidak melihat hal yang salah dengannya karena dia seorang pelatih yang selalu ingin menang,” pungkas gelandang berusia 33 tahun tersebut.
Klopp saat ini melatih Liverpool. Manajer asal Jerman memasuki tahun keempatnya melatih The Reds dan memiliki salah satu skuat terbaik Liverpool selama sedekade terakhir.
Musim ini, Liverpool bersaing ketat dengan Manchester City dalam merebutkan titel Premier League 2018-19 – Man City keluar sebagai pemenang dengan jarak satu poin atas Liverpool. Selain bersaing di Premier League, Liverpool juga bertarung di Liga Champions.
Jordan Henderson dkk sukses menembus final Liga Champions untuk kedua kalinya beruntun. Liverpool akan berusaha menebus kekalahan musim lalu dari Real Madrid kala melawan Tottenham Hotspur di Wanda Metropolitano (2/6) dini hari WIB.
Klopp punya metode dan gaya kepelatihan yang berbeda dari Allegri. Jika Allegri terlalu berfokus pada taktik dan nalurinya dalam mengubah skema bermain, maka Klopp lebih menitikberatkan untuk memaksimalkan potensi bermain dengan passion bermain yang dimilikinya.