Jurgen Klopp Bicara soal Tuntutan Trofi Publik kepada Liverpool

Jurgen Klopp

DBasia.news – Dalam dua musim terakhir Liverpool tak mampu meraih satupun trofi. Berkaca dari hasil musim lalu, jajaran direksi mendatangkan beberapa nama top di bursa transfer musim panas ini, hingga mereka menghabiskan uang sebesar 150 juta poundsterling.

Sebelumnya di bursa transfer Januari 2018, ​The Reds juga memecahkan rekor transfer dan menjadikan Virgil van Dijk sebagai bek termahal di dunia setelah menebusnya sebesar 75 juta pound dari Southampton.

Hal ini kemudian membuat publik otomatis memberikan ekspektasi tinggi pada Mohamed Salah dan kawan-kawan, bahkan mereka juga menjadi salah satu tim yang diunggulkan untuk memenangkan ​Premier League, mengingat terakhir kali mereka menjadi juara adalah pada tahun 1990.

Walau timnya dihadapkan dengan ekspektasi tinggi, hal tersebut sepertinya sama sekali tak mengganggu manajer tim, Jurgen Klopp. Bahkan dirinya juga menegaskan bahwa ekspektasi tinggi yang disematkan publik sama sekali tak membuatnya merasa terbebani.

“Ya, saya memang menuntut banyak hal, tetapi sama sekali tidak ada tekanan yang saya rasakan. ​Liverpool hanya ingin memenangkan setiap pertandingan, jika hal tersebut gagal terwujud, maka kami akan berusaha untuk memenangkan laga berikutnya,” ujar Klopp seperti dilansir ​AS English.

 

Liverpool


Tidak hanya bicara soal tekanan yang dia hadapi, Klopp juga menegaskan bahwa dirinya sama sekali takkan terpengaruh dengan penilaian atau kritik yang disampaikan publik padanya maupun ​Liverpool.

“Bagaimana cara orang lain melihat dan berpikir tentang saya — saya sama sekali takkan memikirkannya. Selama ​Liverpool memenangkan pertandingan, semua orang pasti akan berpikir — termasuk orang-orang yang sebenarnya tidak suka pada saya — bahwa Jurgen Klopp adalah seorang manajer hebat,” lanjut pria berusia 51 tahun itu.

“Sebaliknya saat kami menelan kekalahan, maka orang-orang yang tidak menyukai saya akan mengatakan ‘Jurgen Klopp bukan lagi manajer hebat’. Akan selalu seperti itu. Jika Anda sudah tahu sebelumnya, untuk apa merasa terbebani (dengan ekspektasi)? Saya benar-benar tidak paham,” pungkasnya.