DBAsia News

Jati Diri Manchester United Telah Hilang

DBasia.news – Mantan asisten manajer Manchester United, Rene Meulensteen menilai Red Devils sudah kehilangan DNA mereka pasca ditinggal Sir Alex Ferguson pada 2013. Meulensteen masih merasakan dampak besar kehilangan Ferguson.

Pergantian manajer dari David Moyes, Louis van Gaal, Jose Mourinho, Ole Gunnar Solskjaer, hingga kini di tangan Ralf Rangnick memperlihatkan fakta tersebut. Warisan Ferguson dinilai Meulensteen telah hilang.

“Sudah cukup untuk mengatakan bahwa klub tidak pernah memenangkan titel liga sejak saat itu (2013 saat Ferguson pensiun),” tutur Meulensteen sebagaimana dilansir dari Mirror.

“Bagian terburuknya adalah Man United benar-benar kehilangan identitas mereka. Segala sesuatu yang telah dibangun Ferguson selama bertahun-tahun telah dibuang ke laut (hilang).”

“United memiliki cara bermain mereka sendiri, mereka bermain dengan cara yang menarik dan kreatif. Tapi sepak bola United yang bisa dikenali itu hilang.”

“Jika Anda ingin sukses, penting untuk memiliki kesinambungan dalam visi Anda dan organisasi yang solid dan stabil. United tidak lagi memiliki keduanya, sementara Liverpool dengan Jurgen Klopp dan Manchester City dengan Pep Guardiola memiliki stabilitas itu. Anda bisa melihat itu dalam kesuksesan mereka.”

Meulensteen berada dalam skuad kepelatihan Ferguson selama 12 tahun dan enam tahun di tim utama, berada dalam skuad dan staf yang meraih sukses besar di sana.

“Itu adalah waktu yang fantastis. Sangat menyenangkan bekerja dengan manajer seperti Sir Alex Ferguson dan berada di lapangan latihan dengan pemain seperti Ruud van Nistelrooy, Edwin van der Sar, Ryan Giggs, Cristiano Ronaldo muda, Patrice Evra… sebut saja,” imbuh Meulensteen.

“Itu adalah periode paling sukses dalam sejarah klub United. Dalam enam tahun kami memenangkan empat titel liga. Suatu kali, kami kehilangan gelar liga dengan satu poin dan di lain waktu karena selisih gol.”

“Selain itu, selama periode itu United telah memenangkan Liga Champions dengan mengalahkan Chelsea dan dua kali kalah di final Liga Champions dari Barcelona. Sangat istimewa bisa mengalami semua itu,” urai dia.

Kini, Meulensteen menjadi asisten pelatih di timnas Australia setelah sebelumnya sempat melatih di Brondby, Anzhi Makhachkala, Fulham, Maccabi Haifa, dan Kerala Blasters.

“Sekarang tujuan besar saya adalah pergi ke Piala Dunia bersama Australia,” tambah Meulensteen.

“Maka saya tidak hanya akan mengalami pencapaian tertinggi di sepak bola klub, tetapi juga di sepak bola internasional.”

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?