Jadon Sancho Membuka Jalan Pemuda Inggris

DBasia.news – Tiga tahun lalu pemuda kelahiran Camberwell, Inggris, 25 Maret 2000 mengambil keputusan penting dalam karier dan juga hidupnya. Pada usia 17 tahun ketika pemuda lainnya masih mencari jati diri, mencari ilmu, sekolah, atau memikirkan masa depan, dia sudah mengambil keputusan berani.

Sang pemuda meninggalkan kampung halamannya untuk pergi ke negeri lain dengan kultur, bahasa, budaya yang berbeda. Membuat keputusan itu pada usianya – meski telah berdiskusi dengan keluarga – tidaklah mudah.

Pemuda itu tidak mundur dari pilihan yang dibuatnya. Tiga tahun berselang setelah ia merantau ke luar negeri terbukti keputusannya tidak salah. Malah namanya semakin populer di kalangan klub, pelatih, dan penikmat sepak bola Eropa.

Nama pemain itu adalah Jadon Sancho. Sancho pergi dari akademi Manchester City tanpa dikenal publik dan banderolnya bisa jadi pada kisaran lima atau 10 juta euro. Kini harganya sudah mencapai 100 juta euro dan menjadi komoditas panas di bursa transfer pemain.

Pada usia 20 tahun Jadon Sancho sudah ‘menggenggam dunia’ di tangannya dengan pengalaman internasional bersama timnas Inggris (11 caps dan dua gol), meraih titel Piala Super Jerman, dan menjadi pemain reguler Borussia Dortmund.

Talentanya ada pada kemampuannya mendribel bola, mencetak gol, visi bermain bagus, operan akurat, dan terpenting Jadon Sancho bisa mengawali transisi bermain dari bertahan dan kemudian membantu serangan, coba membongkar pertahanan lawan.

Usia muda, prospek masa depan cerah, plus kualitas serta pengalaman yang dimilikinya menjadi nilai plus dari Jadon Sancho yang belakangan ini dikaitkan dengan Manchester United, Barcelona, hingga Real Madrid.

Jadon Sancho bisa disebut sebagai pemain yang spesial. Mengapa demikian? Tidak hanya dinilai dari kualitas Sancho juga menjadi pionir penting untuk pemain Inggris.

Inspirasi dan Pembuka Jalan Pemain asal Inggris

“Kenapa saya pindah ke Borussia Dortmund? Di sini pemain muda mendapatkan kesempatan. Saya berterima kasih kepada klub ini karena para pendukung memberikan kepercayaan untuk pemain muda,” ungkap Jadon Sancho kepada FourFourTwo.

“Tentu saja ini merupakan risiko besar. Saya tidak menerima garansi menit bermain dan harus membuktikan diri. Apabila masih di Manchester City, saya akan dianggap gila mengatakan ini.”

“Banyak yang tidak yakin ketika saya memberitahu bakal bergabung dengan Borussia Dortmund. Namun, menurut saya ini merupakan petualangan terbaik. Saya tidak datang ke sini untuk gagal.”

Keputusan itu mengubah hidup dan karier Sancho. Apabila ia memutuskan bertahan di City bisa jadi kariernya tak berkembang pesat seperti sekarang ini hingga dikenal publik, apalagi City punya skuat berisikan bintang-bintang Eropa.

Hal yang paling bisa dilakukannya jika bertahan adalah menanti momen dimainkan oleh Pep Guardiola seperti halnya Phil Foden saat ini. Perbedaan Sancho dan Foden pun sudah terlihat: Sancho sudah lebih populer saat ini ketimbang Foden.

Keberanian Jadon Sancho bermain di Dortmund dan keluar dari Inggris membuka jalan bagi pemuda-pemuda Inggris lainnya, bahkan pemain muda di Eropa lainnya juga menjadikannya inspirasi.

Ketika pemain muda akademi kesulitan mendapatkan jam bermain untuk mengembangkan kariernya di klub maka pergi ke klub lain atau merantau bisa jadi solusi. Itulah yang diperlihatkan Jadon Sancho.

Bobby Duncan dan Jude Bellingham menjadi dua contoh pemain muda Inggris yang terinspirasi oleh Sancho, sementara untuk pemain non-Inggris ada Brahim Diaz yang bergabung dengan Real Madrid.

Duncan yang notabene sepupu legenda Liverpool, Steven Gerrard pindah dari tim muda Liverpool ke Fiorentina demi dapat mengikuti jejak kesuksesan Sancho dengan caranya sendiri.

“Jujur saja, itu (pergi dari Liverpool) keputusan sulit. Saya ada di momen sulit kala itu, sesuatu hilang. Itu bukan uang, tidak ada hal lainnya yang saya inginkan kecuali bermain di tim utama secepat mungkin,” ujar Duncan.

“Dalam pikiran saya, saya berpikir saya akan pergi dan bermain di luar negeri. Serie A ada di bawah Premier League, saya ingin mengukir nama sendiri, menunjukkan kepada Liverpool dan fans Fiorentina siapa saya. Saya selalu cinta Liverpool tapi sekarang cinta saya untuk fans Fiorentina.”

Pun demikian Jude Bellingham yang baru ini merampungkan transfernya ke Borussia Dortmund dari Birmingham City. Ketika ia memiliki opsi untuk bergabung dengan Manchester United dan tetap di Inggris Bellingham memilih pergi ke Dortmund, mengikuti jejak Sancho.

“Rekor yang didapat Dortmund dengan pemain muda dalam beberapa tahun terakhir tidak ada tandingannya di sepak bola Eropa,” tambah Bellingham.

“Menimbang semua itu dan orang-orang yang kami temui di sana, stadion dan basis fans, itu membuat saya jatuh cinta dengan klub itu juga,” ucap Bellingham.

“Saya sudah bertemu Sancho dan kami sudah bicara. Dia adalah contoh yang bagus tentang apa yang dapat Anda capai jika Anda melakukan hal yang benar.”

Nasib pemain bisa berbeda-beda, namun apa yang dilakukan Jadon Sancho telah menginspirasi banyak pemain-pemain muda berbakat di Eropa, khususnya yang berasal dari Inggris.