Inspirasi Dusan Tadic di Balik Performa Hebat Singkirkan Real Madrid di Champions League

AMSTERDAM, NETHERLANDS - AUGUST 22: Dusan Tadic of Ajax looks on during the UEFA Champions League Play-off 1st leg match between Ajax and Dynamo Kiev held at Johan Cruyff Arena on August 22, 2018 in Amsterdam, Netherlands. (Photo by Dean Mouhtaropoulos/Getty Images)

Dusan Tadic


DBasia.news –  Impian Real Madrid untuk menjuarai Champions League empat kali beruntun telah berakhir. Titel ke-14 Champions League telah lepas setelah Ajax Amsterdam memberikan pukulan telak di Santiago Bernabeu, Rabu (6/3) dini hari WIB.

Sempat unggul 2-1 di leg pertama, ​El Real harus takluk di hadapan pendukungnya sendiri dengan skor telak 4-1. ​Skuat asuhan Eric Ten Hag pun menang dengan keunggulan agregat 5-3 melalui gol yang dicetak Hakim Ziyech, David Neres, Lasse Schöne dan Dusan Tadic. Sementara ​El Real hanya mampu membalas satu gol melalui Marco Asensio di menit ke-70.

Khusus pencetak gol ketiga Ajax, Dusan Tadic, pertandingan ini nampaknya takkan pernah dia lupakan, pasalnya selain mencetak gol fantastis di menit ke-62, eks pemain Southampton itu juga menorehkan dua assist yang sukses dikonversi menjadi gol oleh Ziyech dan Neres di babak kedua.

Menanggapi kemenangan dan performa konsisten yang dia tampilkan, Tadic pun akhirnya buka suara dan mengungkapkan bahwa penampilannya dalam pertandingan ini terinspirasi oleh Zinedine Zidane yang notabene adalah eks manajer ​Los Blancos.

“Sepertinya ini (pertemuan kontra ​Real Madrid) menjadi pertandingan terbaik selama saya berkarier sebagai pesepakbola. Kami berhasil mengalahkan tim terbaik di dunia. Saya merasa sangat bangga dan sepertinya Ajax sudah berhasil membuat banyak orang merasa bahagia,” ujar Tadic seperti dilansir ​Goal.

“Di dunia sepakbola, Anda hanya harus rileks dan menikmati pertandingan. Ajax memiliki banyak pemain bagus dan kami menampilkan sepakbola indah. Zidane selalu menjadi pemain favorit. Mungkin (penampilan bagus saya di pertandingan ini) juga dipengaruhi oleh kebiasaan menonton kompilasi videonya,” tambah pemain berusia 30 tahun itu.

Kemenangan atas ​Real Madrid jelas menjadi hal yang sangat istimewa bagi De Godenzonen, selain mematahkan dominas​i El Real, mereka juga meraih kemenangan perdananya atas Los Blancos sejak tahun 1995.

Lain cerita dengan​ Los Blancos, selain mereka gagal memenangkan ​Champions League dalam empat musim beruntun, Santiago Bernabeu pun nampaknya bukanlah tempat yang angker lagi bagi tim lawan, kekalahan ini pun jadi yang keempat bagi​ Madrid secara beruntun.