Inilah Alasan Mengapa Jack Grealish Belum Bersinar di Manchester City

Soccer Football - Premier League - Wolverhampton Wanderers v Manchester City - Molineux Stadium, Wolverhampton, Britain - September 17, 2022 Manchester City's Jack Grealish celebrates scoring their first goal Action Images via Reuters/Carl Recine EDITORIAL USE ONLY. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or 'live' services. Online in-match use limited to 75 images, no video emulation. No use in betting, games or single club /league/player publications. Please contact your account representative for further details. TPX IMAGES OF THE DAY

DBasia.news – Jack Grealish mengaku bahwa dirinya memang belum tampil maksimal di Manchester City. Pria berusia 27 tahun tersebut itu sekarang mengungkapkan penyebabnya.

Manchester City mendatangkan Grealish dari Aston Villa pada musim panas tahun lalu. The Citizens rela mengeluarkan dana 100 juta poundsterling untuk mewujudkan transfer ini.

Angka tersebut membuat Grealish memecahkan rekor transfer Premier League. Wajar jika ekspektasi tinggi menyertai sepak terjangnya di Manchester City.

Sayang, Grealish gagal menebus harga mahalnya dengan performa apik di lapangan. Ia hanya mampu membukukan enam gol dan empat assist dari 39 laga di semua kompetisi.

Memasuki musim kedua, Grealish tidak menunjukkan tanda-tanda peningkatan. Sejauh ini ia baru mencetak satu gol dari enam penampilan.

Grealish menyadari penampilannya di Manchester City belum sebaik saat memperkuat Aston Villa. Namun ia mengaku menjalani peran yang berbeda di dua klub tersebut.

“Saya mungkin belum bermain di puncak permainan saya sejak pindah ke City. Namun saya pikir telah menunjukkannya sekilas (di beberapa kesempatan),” kata Grealish kepada Sky Sports.

“Ini benar-benar berbeda dengan di Villa. Saya pikir di Villa saya lebih bebas.”

Saat memperkuat Villa, Grealish memang berstatus bintang utama. Ia diberi kebebasan untuk menjadi otak permainan The Villans.

Situasi serupa tentu tidak bisa ia jalankan di Manchester City. Pep Guardiola selaku manajer memang menuntut para pemain untuk menjalankan tugas yang sudah disusunnya.

Secara tak langsung, Grealish meminta Guardiola untuk memberinya kebebasan demi kembali ke performa puncak. Namun harapan tersebut tampaknya cukup sulit terpenuhi.