DBasia.news – Sudah satu bulan lamanya Andrea Agnelli meninggalkan kursi presiden Juventus. Dan akhirnya ia buka suara soal keputusan tersebut.
Seperti diketahui, jajaran direksi Juventus tiba-tiba mundur serempak pada akhir November lalu. Agnelli yang mengemban jabatan presiden klub turut ikut serta.
Banyak pihak menilai keputusan ini diambil buntut kasus hukum Capital Gain yang menjerat Juventus. Bianconeri memang dituduh menggelembungkan pengeluaran dalam laporan keuangan periode 2018 hingga 2020.
Namun ada juga yang merasa pengunduran diri Agnelli merupakan sebuah aksi cuci tangan. Ia seperti ingin melarikan diri dari masalah ini.
“Meninggalkan kursi presiden bukanlah keputusan yang mudah bagi saya. Selain mencintai Juve, saya telah bekerja keras untuk mencapai hasil yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir baik di dalam dan luar lapangan,” kata Agnelli dilansir dari Football Italia.
“Saya mengambil keputusan ini dengan sangat tenang. Saya tetap yakin dengan kerja bagus selama bertahun-tahun, sebuah pendapat yang dikonfirmasi juga dalam beberapa pekan terakhir oleh analisis banyak ahli.”
“Saya pikir pantas untuk mengambil langkah mundur, untuk menghindari bahwa orang bahkan dapat berpikir bahwa pilihan dan keputusan yang akan dibuat mulai sekarang dikondisikan oleh keterlibatan pribadi saya,” tambahnya.
Agnelli menjabat presiden Juventus sejak tahun 2010. Ia terhitung sukses mengembalikan reputasi Si Nyonya Tua sebagai klub besar pasca skandal Calciopoli.
Juventus kini telah menunjuk Gianluca Ferrero sebagai presiden klub yang baru. Agnelli memberikan dukungan untuk penerusnya tersebut.
“Saya berharap yang terbaik untuk Presiden Ferrero berikutnya dan CEO yang baru, Scanavino. Merupakan suatu kehormatan untuk menjadi Presiden Juventus yang didahulukan dari segalanya dan semua orang, Fino Alla Fine,” tutupnya.