DBasia.news – Liverpool memang sudah mengoleksi 18 trofi liga Inggris. Namun, sejak era Premier League diperkenalkan, Liverpool belum sekalipun menjadi kampiun. Terakhir kali menjadi juara 28 tahun silam.
Tercatat sudah delapan arsitek datang namun selalu gagal. Kini, harapan besar digantungkan kepada sang juru taktik asal Jerman, Jurgen Klopp.
Dengan materi pemain dan kekompakan tim yang telah terbentuk, manajer asal Jerman tersebut diharapkan dapat memutus rentetan catatan negatif.
Meski musim ini harapan membuncah, tidak sedikit yang meragukan Liverpool mampu juara musim ini.
Masalah konsistensi dianggap menjadi salah satu alasan mengapa Liverpool akan sulit menjadi juara.
Dalam beberapa musim terakhir, Liverpool menunjukkan sejumlah penampilan luar biasa. Namun, mereka gagal mempertahankan performa.
Musim lalu misalnya, The Reds kerap bermain gemilang saat melawan tim papan atas. Namun mereka keok saat bersua tim medioker. Contohnya, Mohamed Salah dan kawan-kawan kehilangan banyak poin saat melawan tiga tim yang terdegradasi pada musim lalu.
Namun demikian, Liverpool sudah dalam jalur yang tepat pada musim ini. The Reds meraih enam kemenangan beruntun di segala ajang sejak awal kompetisi. Catatan tersebut adalah yang perdana dalam 57 tahun terakhir.
Salah satu faktor lain yang membuat Liverpool sulit menjadi juara adalah kegagalan mempertahankan pemain bintang
Kegagalan The Reds memenangi gelar dalam beberapa waktu membuat skenario tersebut berubah. Pemain-pemain bintang memutuskan angkat kaki.
Luis Suarez hampir memenangi gelar Premier League pada musim 2013-2014, namun dia berangkat ke Barcelona pada musim berikutnya. Phillipe Coutinho juga mengikuti rute yang sama sementara Raheem Sterling bergabung dengan Manchester City pada 2015.
Teranyar, Mohamed Salah dikabarkan masuk dalam daftar beli duo raksasa LaLiga, Real Madrid dan Barcelona. Sekali lagi, kemampuan Liverpool menjaga pemain bintang akan diuji.