DBasia.news – Lagi, Inggris mengalami hasil buruk di UEFA Nations League membuat Gareth Southgate dihujani kritik. Inggris harus mengakui keunggulan Hungaria dengan skor 0-4 di Molineux, Rabu (15/6) dini hari WIB.
Ini merupakan kekalahan kandang terburuk The Three Lions dalam 94 tahun terakhir. Hasil minor itu juga membuat Inggris terdampar di dasar klasemen grup 3 Liga A. Harry Kane dan kawan-kawan belum meraih kemenangan dari empat laga yang telah dimainkan.
Kekalahan ini nyatanya sulit diterima suporter Inggris. Desakan untuk memecat Southgate terdengar kencang di stadion dan media sosial.
Tuntutan pemecatan kepada Southgate terbilang mengejutkan. Selain karena Piala Dunia 2022 kian dekat, sang juru taktik terbilang bekerja sangat baik sejak menjabat pada 2016 lalu.
Hal ini juga yang membuat seorang Jamie Carragher geram. Mantan kapten Liverpool yang kini bekerja sebagai pengamat tersebut menilai tuntutan suporter tak masuk akal.
“Manajer ini (Southgate) telah membawa negara ini ke posisi terbaik dalam dua turnamen besar sejak 1966. Gagasan bahwa Southgate menahan grup ini adalah omong kosong,” kata Carragher dilansir dari Goal.
“Skuat ini tidak lebih baik dari 2004-06, 1996-98. Southgate telah berprestasi, meskipun dengan hasil undian yang menguntungkan.”
Southgate memang terbilang sukses mengangkat level Timnas Inggris. Status sebagai semifinalis Piala Dunia 2018 dan finalis Piala Eropa 2020 menjadi buktinya.
Memecat Southgate sekarang juga bukan keputusan ideal. Inggris justru terancam tampil limbung pada Piala Dunia 2022 mendatang.
Southgate sendiri punya pembelaan tersendiri dari kekalahan memalukan ini. Ia berdalih komposisi pemain yang diturunkan bukan yang terkuat.
“Kami tidak bisa memilih tim terkuat. Dalam pertandingan di mana setiap manajer lain dinilai, kami memiliki penampilan terbaik selama 50 tahun,” kata Southgate.
“Jika kita dinilai pada pertandingan dengan tim kekuatan penuh, itu adalah penilaian yang berbeda.”