Hukuman Thomas Tuchel Lebih Berat daripada Antonio Conte

DBasia.news – Manajer Chelsea dan Tottenham Hotspur berakhir dengan dihukum setelah perseteruannya pada Premier League 2022-2023. Tapi sanksi yang diberikan ke Thomas Tuchel dan Antonie Conte berbeda.

Duel yang berlangsung di Stamford Bridge, 14 Agustus silam, memang berjalan sengit. Tensi tinggi nyatanya juga merambat ke pinggir lapangan.

Kedua manajer nyaris baku pukul usai Pierre-Emile Hojbjerg mencetak gol untuk mengubah kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke-68. Itu tak lepas dari sikap Conte yang melakukan selebrasi di depan Tuchel.

Beruntung ofisial kedua tim dengan sigap melerai Conte dan Tuchel. Situasinya pun kondusif kembali.

Perseteruan Conte dan Tuchel akhirnya berlanjut usai laga. Hal ini terjadi setelah keduanya saling bersalaman.

Tuchel terlihat menahan tangan Conte. Ia tidak suka karena koleganya tidak menatap mata saat bersalaman.

Conte yang tangannya di tahan Tuchel kemudian terpancing emosinya. Lagi-lagi ofisial kedua tim sukses mencegah perkelahian ini.

FA tak tinggal diam melihat insiden tersebut. Tuchel dijatuhi hukuman denda 35 ribu poundsterling dan larangan satu pertandingan, sedangkan Conte hanya denda 15 ribu poundsterling tanpa adanya larangan mendampingi timnya.

Keputusan tersebut tentu menuai polemik. FA seakan pilih kasih terhadap kedua manajer.

Namun keputusan itu nyatanya diambil lewat pertimbangan matang. Menurut laporan Football London, Tuchel dianggap sebagai pemicu utama dalam insiden tersebut.

Komisi independen yang dibentuk FA menilai perseteruan antara kedua manajer andai Tuchel tidak menahan tangan Conte saat bersalaman. Fakta bahwa sang lawan tidak menatap matanya dianggap bukan alasan yang kuat.

“sangat jelas Tuchel yang memicu konfrontasi antara dirinya dan Conte dengan memilih untuk menggenggam tangan Conte dan menyentaknya kembali setelah dia melewatinya,” bunyi laporan tersebut.

“Jabat tangan sepintas adalah kejadian umum di akhir pertandingan sepak bola dan tidak ada kewajiban bagi satu orang untuk menatap mata orang lain saat berjabat tangan.”

“Tuchel menyuruh Conte untuk menatap matanya sambil mencengkeram tangannya dan tidak membiarkan Conte menjauh adalah tindakan yang sangat provokatif,” tambahnya.

Meski begitu, bukan berarti Conte dianggap tak bersalah sedikit pun dalam insiden ini. Respons yang emosional dari manajer berkebangsaan Italia itu nyatanya nyaris menghadirkan perkelahian massal antara kedua tim.

“Sementara aspek-aspek tertentu dari perilaku Conte dapat dianggap tidak pantas. ia juga mengakuinya,” tutup laporan tersebut.