DBasia.news – Kepergian dari AC Milan membuat Gianluigi Donnarumma dikritik habis. Tapi, ada baiknya jangan pemain yang disalahkan, melainkan klub.
Donnarumma tak melanjutkan kariernya bersama Milan setelah kontraknya habis. Donnarumma memilih menerima pinangan Paris Saint-Germain.
Haal ini lantas membuat Donnarumma diserang fans Milan habis-habisan yang menilainya sebagai pemain mata duitan. Sebab, Donnarumma mendapatkan gaji lebih besar yakni sekitar 12 juta euro, sesuak keinginannya.
Sementara Milan cuma sanggup membayar 8-9 juta euro per tahunnya. Tak cuma Donnarumma, bakal ada Franck Kessie yang bisa bernasib serupa.
Kessie juga akan habis kontraknya akhir musim ini dan belum diperpanjang karena mentok di gaji. Dalam kasus Donnarumma, agen Mino Raiola juga dijadikan sasaran karena memberikan pengaruh buruk.
Tapi, buat Presiden Asosiasi Agen Pemain Beppe Galli, kritik yang mengarah kepada Raiola dan koleganya dinilai tidak adil. Sebab, kepergian pemain murni kesalahan klub yang berupaya keras mempertahankan.
“Orang-orang bersikap seakan-akan semua salah agen, tapi bukan seperti itu permasalahannya,” ujar Galli kepada CN24.
“Contoh saja, berapa banyak pemain Udinese yang pergi cuma-cuma? Nol. Jika seorang pemain pergi, maka itu karena klub memutuskan tidak memberikan kontrak,” sambungnya,
“Ada pemain top yang bisa dijual 180 juta euro dan klub menolak menjualnya, sehingga dia bisa pergi cuma-cuma. Salah agen atau klub?”
“Untuk saat ini, kontrak jangka panjang adalah yang terbaik dan jangan mepet-mepet untuk memperpanjang. Milan dalam hal ini tidak menerima tawaran Raiola atau Gianluigi Donnarumma, sehingga si pemain pergi, sama dengan Calhanoglu. Ini bukan salah agen.”
“Orang-orang harus adil dan bicara apa adanya.”